Peran dan Pengaruh Perempuan dalam Sejarah Jawa Kuno: Dari Ratu Sima sampai Dewi Sri
Peran dan Pengaruh Perempuan dalam Sejarah Jawa Kuno: Dari Ratu Sima sampai Dewi Sri-Foto: net -
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Arjuna: Warisan Hindu Tertua di Dataran Tinggi Dieng!
Dewi Sri
Dewi Sri dikenal sebagai dewi kesuburan dan pertanian dalam tradisi Jawa. Ia melambangkan kekuatan perempuan dalam masyarakat agraris yang sangat bergantung pada hasil bumi.
Sebagai pelindung padi, Dewi Sri menegaskan betapa pentingnya peran perempuan dalam menjaga kelangsungan hidup dan kesejahteraan komunitas.
Ritual dan upacara yang didedikasikan untuknya menegaskan posisi sentral perempuan dalam budaya pertanian.
Ratu Mas Ngohyang
Ratu Mas Ngohyang adalah penguasa wanita dari Majapahit yang terkenal akan kecerdasan dan keberaniannya.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Bubrah: Warisan Buddha yang Terselip di Balik Keindahan Prambanan
BACA JUGA:Mengungkapkan Sejarah Gunung Nona di Enrekang: Antara Keindahan Alam dan Legenda Mistis!
Ia dikenal sebagai pemimpin yang tangguh, mampu menghadapi berbagai ancaman bagi kerajaannya. Keberanian dan ketegasannya dalam mempertahankan wilayah menjadi inspirasi bagi perempuan di zamannya hingga kini.
Perempuan dalam Sastra Jawa Kuno
Selain tokoh nyata, sastra Jawa Kuno juga menghadirkan sosok perempuan yang kuat dan berani.
Contohnya, dalam karya seperti "Kidung Sundari," perempuan digambarkan sebagai pejuang keadilan dan kebebasan, menegaskan bahwa dalam budaya Jawa Kuno, perempuan bukan hanya sosok yang lemah, melainkan agen perubahan yang tangguh.
Perempuan-perempuan ini membuktikan bahwa peran wanita sangat vital dalam pembentukan budaya dan politik Jawa Kuno.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Malabar: Warisan Kolonial, Teknologi Radio, dan Kearifan Lokal di Selatan Bandung!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
