Belajar dari Titiek Puspa: Mengenal Bahaya Pendarahan Otak dan Upaya Pencegahannya
Titiek Puspa-net-
PAGARALAMPOS.COM - Indonesia baru saja kehilangan salah satu penyanyi legendarisnya, Titiek Puspa. Pelantun lagu "Kupu-kupu Malam" ini meninggalkan dunia pada Kamis, 10 April 2025, akibat pendarahan otak.
Kehilangan Titiek Puspa bukan hanya menimbulkan rasa duka yang mendalam, namun juga mengingatkan kita akan pentingnya waspada terhadap bahaya serius pendarahan otak. Artikel berikut ini akan membahas tentang pendarahan otak, bahayanya, serta cara-cara pencegahannya.
Bahaya Pendarahan Otak
BACA JUGA:Waspada! 5 Macam Pendarahan Dalam yang Terjadi Pada Manusia, ini Dia Penyebabnya
Pendarahan otak, atau yang dikenal sebagai intracranial hemorrhage dan stroke hemoragik, merupakan keadaan yang sangat serius. Menurut informasi dari WebMD, sekitar 13 persen pendarahan otak berujung pada stroke. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah dalam otak mengalami kebocoran atau pecah akibat lemahnya dinding pembuluh.
Setelah pendarahan terjadi, darah yang keluar dapat mengiritasi jaringan otak di sekitarnya dan menyebabkan pembengkakan. Akumulasi darah juga dapat menggumpal membentuk massa, yang selanjutnya meningkatkan tekanan pada otak dan mengurangi aliran darah.
BACA JUGA:Nutrisi Otak dan Kulit. Begini Cara Memanfaatkan Bunga Telang Bagi Tubuh dan Kesehatan
Ketika otak tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup kaya oksigen, sel-sel di dalamnya dapat mengalami kerusakan dan mati. Menurut Cleveland Clinic, hanya dalam waktu tiga hingga empat menit, sel-sel otak bisa mati jika tidak mendapatkan cukup oksigen. Oleh karena itu, pendarahan otak merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.
BACA JUGA:Sudah Tau Manfaat Luar Biasa Bunga Telang untuk Kulit dan Otak, Berikut Daftar Khasiatnya!
Tingkat kematian akibat pendarahan otak cukup tinggi, mengingat kompleksitas fungsi otak yang mencakup memori, kognisi, gerakan, sensorik, seksual, dan emosi. Jika terjadi pendarahan di satu area otak, bagian tubuh yang terhubung dapat kehilangan fungsi normalnya. Jika tidak segera diatasi, kerusakan yang ditimbulkan dapat bersifat permanen, meluas, bahkan berakhir pada kematian.
Cara Mencegah Pendarahan Otak
Untuk mencegah pendarahan otak, penting untuk mengurangi faktor risikonya. Salah satu faktor risiko utama yang dapat dikendalikan adalah tekanan darah tinggi. WebMD melaporkan bahwa sekitar 80 persen pasien yang mengalami pendarahan otak memiliki riwayat hipertensi.
BACA JUGA:Stop Overthinking! Rilekskan Otak dengan 6 Cara Ini dan Jaga Kesehatan Mentalmu
Langkah utama dalam mengatasi tekanan darah tinggi dan mencegah pendarahan otak adalah dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, rutin berolahraga, serta mematuhi pengobatan hipertensi yang telah diresepkan dokter. Selain itu, penting juga untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat membentuk plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah otak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
