Sejarah Bangunan Langgar Tengah, Rumah Yang Menolak Mengubah Nama
Foto : Bangunan Langgar Tengah di Pagar alam.--Pagaralampos.com
Menurut cerita yang didengar Ibrahim dari orangtuanya dulu, Langgar Tengah ini mulanya adalah sebuah rumah biasa. Dinding dan lantai rumah ini kata dia, terbuat dari kayu. Sedangkan atapnya terbuat dari genteng.
“Rumah itu berasal dari wakaf orang,”ucap M Nur (65), pengurus Langgar Tengah lainnya ketika ditemui Pagaralam Pos di kediamannya.
BACA JUGA:Sejarah Pagar Alam, Ada Bangunan Belandanya, Mau Tau, Simak Yuk Ceritanya!
Nur mengkisahkan, rumah itu diwakafkan untuk keperluan sholat. Sebelum ada rumah tersebut, umat muslim-terutama para pedagang di kawasan itu dahulu tak punya tempat untuk menjalankan ibadah sholat. Maka, sejak itulah, rumah tersebut berganti fungsi sebagai langgar.
Saat itu juga dibentuk semacam pengurus langgar yang satu di antaranya seingat Ibrahim bernama Ketib H Usman. Untuk nama langgar, pengurus saat itu nampaknya tak mau berpikir terlalu njelimet.
Mereka menyebutnya dengan nama Langgar Tengah. Menurut Ibrahim, nama ini dilatarbelakangi dengan lokasi langgar berada di tengah-tengah kawasan pasar..
“Di antara pasar ilir dengan pasar Pagaralam,”tutur Ibrahim. Pasar Ilir adalah nama lain untuk kawasan Talang Kelapa.
BACA JUGA:Keajaiban Sejarah Pagar Alam, Eksplorasi Kota di Kaki Gunung Dempo yang Menyimpan Cerita Mengagumkan
Kini ‘wajah’ Langgar Tengah sudah berubah total. Rumah kayu beratap genteng itu sudah berganti dengan bangunan beton.
Seingat Ibrahim, Langgar Tengah sudah mengalami renovasi sebanyak tigakali. “Bekas bangunan lama sudah tak ada lagi,”ucapnya. “Tapi, kalau lokasinya, kami jamin tak berubah,”tambahnya.
Toh namanya tetap sama yakni Langgar Tengah. Menurut Ibrahim, nama ini sengaja dipertahankan demi mempertahankan nilai sejarahnya.
Dengan alasan inilah kata dia, pengurus pernak menolak usulan untuk mengubah nama Langgar Tengah. “Jangan melupakan sejarah,”ucap Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
