Gubernur Sumsel Tinjau Lokasi Retret, Minta Fasilitas Makan Siswa Diperbaiki
Foto : Lokasi retret di bumi perkemhan Gandus, Palembang.--ist
PALEMBANG — Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru melakukan kunjungan langsung ke lokasi pelaksanaan retret siswa di Bumi Perkemahan Gandus, PALEMBANG, Kamis (3/7/2025). Dalam kunjungan itu, ia menyoroti sejumlah hal teknis yang perlu segera dibenahi demi kenyamanan peserta.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah perlengkapan makan siswa. Deru meminta panitia agar menstandarkan alat makan dengan menggunakan ompreng berbahan stainless steel atau plastik. Menurutnya, hal tersebut penting untuk menjaga kebersihan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.
"Makannya harus pakai alat makan yang jelas seperti ompreng, bisa dari stenlis atau plastik. Ini penting supaya tidak ada lagi alat makan yang tidak sesuai standar," ujar Deru di sela-sela peninjauan.
Selain mengecek aspek logistik, Deru juga memeriksa beberapa fasilitas penunjang seperti mess, aula, musala, dan sarana pendukung lainnya. Ia ingin memastikan bahwa 100 siswa peserta retret bisa menjalani kegiatan dengan aman dan nyaman.
BACA JUGA:Wujudkan Sumsel Pelopor Pendidikan Karakter Tingkat Nasional
BACA JUGA:Pemkot Pagar Alam Siapkan 9 Hektar Lahan untuk Sekolah Rakyat
"Nanti mess kita buat per daerah. Misalnya siswa dari OKI, Muara Enim, dan daerah lainnya ditempatkan dalam satu mess masing-masing. Ini untuk memudahkan koordinasi dan meningkatkan rasa kekeluargaan," jelasnya.
Retret yang diikuti siswa dari berbagai daerah ini juga akan melibatkan tenaga psikolog. Kehadiran psikolog diharapkan dapat membantu mengidentifikasi potensi dan bakat setiap peserta agar bisa dikembangkan secara optimal.
"Orang tua nanti bisa tahu kelebihan dan kemampuan anaknya setelah mengikuti retret. Jadi tidak perlu lagi menebak-nebak potensi anak diarahkan ke mana," tambah Deru.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Berikan Bantuan senilai 35 Miliar Kepada Pemkot Pagar Alam
Lebih lanjut, ia menyebut para peserta retret ini nantinya akan menjadi Laskar Pandu Satria, yang diharapkan menjadi contoh bagi siswa lainnya. "Nilai-nilai positif yang mereka dapatkan di sini akan menjadi bekal untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik dan memberi pengaruh positif bagi lingkungan sekitar," tuturnya.
Deru juga mengingatkan agar selama program berlangsung tidak ada intervensi dari pihak mana pun terhadap proses pembinaan karakter peserta. "Ini investasi karakter. Kita ingin siswa yang mungkin memiliki beban masa lalu bisa berubah dan menjadi agen perubahan di sekolah maupun lingkungan mereka," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
