Bikin Ciut Nyali, Korea Utara Luncurkan Hwasong-16B, Rudal Balistik Hipersonik, Targetnya Ternyata Ini
Foto : Rudal jelajah Hwasong Korea Utara.-Bikin Ciut Nyali, Korea Utara Luncurkan Hwasong-16B, Rudal Balistik Hipersonik, Targetnya Ternyata Ini-Indomiliter.com
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan melaporkan deteksi real-time atas peluncuran tersebut pada Selasa pagi sebelum jam 7 pagi.
BACA JUGA:Bikin Korut Iri, Korea Selatan Tawarkan Kapal Selam KSS-III Batch II Ke Polandia
Namun menyimpulkan bahwa peluncuran tersebut hanya berjarak 373 mil (600 km) – jauh di bawah apa yang diklaim oleh Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Jepang juga memperkirakan rudal tersebut anya terbang sejauh 404 mil (650 km), meskipun jarak puncak yang terdeteksi sekitar 62 mil (100 km) sama dengan jarak terbang yang disebut Korea Utara.
Uji coba peluncuran ini memverifikasi karakteristik orbit penerbangan gliding-skip dan kemampuan manuver lintas jarak dari kendaraan luncur hipersonik (hulu ledak) sambil membatasi jangkauannya hingga kurang dari 1.000 kilometer, dengan mempertimbangkan keselamatan.
Para ahli mengatakan Korea Utara kemungkinan akan lebih memilih untuk menguji peluncuran rudal jenis ini pada jarak penuh untuk menunjukkan kemampuan menyerang sasaran seperti pangkalan militer AS di Guam yang berjarak sekitar 2.110 mil (3.400 km).
BACA JUGA:Angkatan Darat AS Uji Peluncuran Rudal Anti Tank Javelin Dari Dua Jenis UGV
Namun, hal ini memerlukan penerbangan di atas daratan Jepang jika diluncurkan ke timur dan mungkin di atas Okinawa jika diluncurkan ke selatan dari pantai barat.
Hwasong-016B IRBM diluncurkan dari sebuah tabung di atas kendaraan TEL tujuh poros. Kabin TEL tampak mirip dengan yang digunakan pada ICBM Hwasong-18 yang diluncurkan dalam kondisi dingin, namun dengan perbedaan desain yang signifikan dibandingkan kendaraan lainnya.
Hulu ledak yang dibawa berupa multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV), namun pada uji coba pada 2 April 2024, nampak Hwasong-16B membawa hypersonic glide vehicle (HGV).
Dengan HGV masuknya kembali atmosfer terjadi lebih cepat setelah booster habis dan muatannya menghabiskan sebagian besar waktu penerbangan dalam penerbangan luncur endoatmosfir. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
