Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan
Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan--
BACA JUGA:Rambut Panjang Lurus dalam Budaya Dayak Antara Keanggunan dan Simbol Keturunan
Kini, gaya rambut runcing Afrika Barat mengalami kebangkitan global sebagai bentuk kebanggaan akan akar budaya.
Anak-anak muda di Lagos, Accra, dan bahkan diaspora di Eropa dan Amerika, dengan bangga memamerkan bentuk rambut ini sebagai pernyataan: “Aku tahu dari mana aku berasal.”
Mereka tak lagi memohon diterima, tapi berdiri tegak, seakan mengatakan bahwa rambut ini bukan untuk disembunyikan, melainkan untuk dirayakan.
Dari seni kepala itulah, sejarah terus bersuara meski dalam diam.
BACA JUGA:Model Rambut Curly Shag – Gaya Bergelombang dengan Lapisan Tak Simetris, Terkesan Effortless!
Tak hanya perempuan, para pria Afrika Barat pun memiliki peran penting dalam menjaga eksistensi gaya rambut runcing ini.
Mereka kerap membentuk ujung rambut menyerupai tombak atau tanduk, sebagai lambang kekuatan dan ketahanan.
Dalam beberapa komunitas, bentuk runcing juga dihubungkan dengan koneksi spiritual kepada leluhur.
Setiap pola memiliki makna tersendiri—ada yang melambangkan kemenangan dalam perang, musim panen yang berhasil, atau bentuk penghormatan terhadap roh pelindung desa.
BACA JUGA:Straight Cut dengan Layer Ringan Tampilan Simpel tapi Tidak Membosankan
Rambut bukan hanya milik pribadi, tapi milik sejarah yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Di dunia modern, gaya rambut ini kembali mendapat panggung di industri fashion, seni, dan media global.
Namun sayangnya, apresiasi ini tidak selalu dibarengi pemahaman yang mendalam.
Banyak model internasional mengenakan gaya rambut runcing tanpa mengetahui sejarah dan maknanya, mengubahnya menjadi sekadar ornamen eksotik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
