Pemkot PGA

Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan

Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan

Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan--

PAGARALAMPOS.COM - Di tanah panas Afrika Barat, gaya rambut bukan sekadar urusan estetika atau tren belaka. 

Ia adalah bahasa yang tak bersuara, simbol sosial, dan kadang, bahkan senjata melawan ketidakadilan. 

Gaya rambut runcing yang mencuat tajam ke atas dengan pola rumit dan terstruktur, bukan hanya menggoda mata, tapi menyimpan kisah panjang perlawanan, budaya, dan identitas yang ditindas. 

Rambut dijalin bukan hanya dengan telaten, tapi juga dengan tekad mempertahankan warisan leluhur yang tak bisa dipotong oleh penjajah manapun.

BACA JUGA:Rambut di Kalangan Biarawan Tibet Potong Total untuk Menolak Dunia Materi

Dari masyarakat Yoruba di Nigeria hingga suku Akan di Ghana, gaya rambut runcing digunakan sebagai penanda kasta, status sosial, hingga tahap kehidupan seseorang. 

Dalam masa kolonial, ketika banyak simbol budaya dipaksa untuk ditinggalkan, rambut menjadi satu-satunya medium yang tetap melekat di kepala, secara harfiah maupun simbolis.

Bahkan dalam penjara kolonial, para wanita Afrika menyembunyikan benih dan peta dalam jalinan rambut sebagai bentuk perlawanan diam-diam. 

Tidak heran jika rambut disebut sebagai “mahkota tersembunyi” yang tak bisa direbut begitu saja.


Gaya Rambut Runcing Afrika Barat Seni dari Kepala yang Menyimpan Sejarah Perlawanan-

Pada tahun-tahun kelam penjajahan, gaya rambut runcing dianggap liar dan tak beradab oleh para penguasa kulit putih. 

Para perempuan yang mengenakan gaya ini sering kali mendapat stigma, dikucilkan, bahkan dipaksa untuk mencukur habis rambut mereka sebagai bentuk “pendisiplinan.”

 Namun alih-alih tunduk, perlawanan justru tumbuh semakin tajam—seperti bentuk rambut mereka. 

Dari akar hingga ujung, rambut menjadi pengingat bahwa identitas sejati tak bisa dihapuskan dengan cambuk atau kata-kata cemooh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait