5 Jenis Chili Oil Khas dari Berbagai Negara, Nikmati Sensasi Pedas yang Berbeda
5 Jenis Chili Oil Khas dari Berbagai Negara, Nikmati Sensasi Pedas yang Berbeda-pagaralampos-
BACA JUGA:Lezatnya Kuliner Kendari: Makanan Khas Sulawesi Tenggara yang Wajib Dicoba
Sekilas terlihat mirip dengan versi Tiongkok, namun rayu dari Jepang memiliki komposisi yang sedikit berbeda.
Terdapat dua jenis utama: rayu tradisional dan taberu rayu.
Rayu tradisional biasanya dibuat dari minyak wijen dan minyak nabati yang dicampur dengan bubuk cabai Jepang (ichimi togarashi), merica Sichuan, biji wijen, dan sedikit garam.
Biasanya dijual dalam botol kecil.
BACA JUGA:Kuliner Khas Pekanbaru yang Wajib Dicicipi, Lezat dan Autentik
Sedangkan taberu rayu ("rayu yang bisa dimakan") memiliki bahan tambahan seperti jahe, bawang putih cincang, serta daun bawang goreng untuk memberi rasa gurih dan tekstur.
Rayu sering disandingkan dengan hidangan seperti ramen atau gyoza, terutama yang terinspirasi dari masakan Tiongkok.
3. Olio di Peperoncino (Italia)
Versi Italia dari minyak cabai ini sangat sederhana: hanya menggunakan minyak zaitun yang diberi cabai kering dan potongan paprika kering.
BACA JUGA:Kerak Telor: Ikon Kuliner Betawi dan Jejak Warisan Belanda di Jakarta
Setelah dicampurkan, minyak ini biasanya didiamkan sekitar tiga minggu agar cita rasa cabai menyatu dengan minyak zaitun.
Meski tidak sepopuler chili oil dari Asia, olio di peperoncino sering menjadi pelengkap pada pizza, pasta, atau roti sebagai penambah rasa pedas alami khas Italia.
4. Salsa Macha (Meksiko)
Meksiko terkenal dengan makanan bercita rasa tajam dan pedas, termasuk salsa macha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
