Pemkot PGA

Aneurisma Otak: Bahaya Mengancam Nyawa yang Tersembunyi, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Aneurisma Otak: Bahaya Mengancam Nyawa yang Tersembunyi, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Aneurisma Otak-net-kolase

Penglihatan Kabur atau Ganda: Aneurisma yang mempengaruhi saraf penglihatan bisa menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, serta kesulitan fokus.

Mual dan Muntah: Pendarahan di otak akibat pecahnya aneurisma bisa menyebabkan mual dan muntah yang hebat.

Kehilangan Kesadaran atau Kejang: Pecahnya aneurisma dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, atau kesulitan berbicara.

Kelemahan atau Mati Rasa di Salah Satu Sisi Tubuh: Jika aneurisma mempengaruhi bagian otak yang mengontrol pergerakan tubuh, penderitanya bisa merasakan kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh.

Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala ini, segera cari bantuan medis darurat. Penanganan yang cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak kerusakan otak yang lebih parah.

BACA JUGA:Buah Jeruk, Si Kecil yang Kaya Manfaat: Menjaga Imun hingga Menurunkan Risiko Penyakit!

Faktor Risiko dan Pencegahan Aneurisma Otak

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aneurisma otak antara lain:

Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terbentuknya aneurisma.

Merokok: Rokok mengurangi elastisitas pembuluh darah dan mempercepat penurunan kesehatan pembuluh darah, yang meningkatkan kemungkinan aneurisma.

Keturunan atau Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki aneurisma otak, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi.

Usia dan Jenis Kelamin: Wanita berusia 30 hingga 60 tahun lebih rentan terhadap aneurisma otak.

Penyakit Penyerta: Beberapa Penyakit seperti Penyakit ginjal polycystic, kelainan pembuluh darah, dan infeksi dapat meningkatkan risiko aneurisma otak.

BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Oregano bagi Kesehatan, Herbal Aromatik dengan Segudang Khasiat!

Pencegahan aneurisma otak melibatkan mengelola faktor-faktor risiko tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait