Oleh karena itu, berbagai ritual dan upacara dilakukan untuk menghormati mereka. Kepercayaan Marapu juga tercermin dalam arsitektur rumah adat Sumba yang memiliki atap menjulang tinggi.
Bagian atas rumah dipercaya sebagai tempat bersemayamnya arwah leluhur, sementara bagian bawah digunakan untuk aktivitas manusia sehari-hari.
Struktur ini mencerminkan hubungan spiritual antara manusia, alam, dan dunia roh.
Sistem Sosial dan Tradisi
BACA JUGA:Sejarah Bukittinggi: Kota Perjuangan dan Warisan Budaya Minangkabau!
Suku Sumba memiliki sistem sosial yang kuat dengan pembagian hierarki yang jelas.
Masyarakatnya terbagi dalam kelompok bangsawan, rakyat biasa, dan hamba, meskipun pembagian ini kini mulai memudar seiring perkembangan zaman.
Upacara adat dan kegiatan sosial sering kali menjadi ajang memperkuat hubungan antaranggota masyarakat.
Salah satu tradisi paling terkenal dari Suku Sumba adalah Pasola, yaitu ritual perang-perangan menggunakan tombak kayu yang dilakukan oleh dua kelompok laki-laki.
BACA JUGA:Sejarah Benteng Somba Opu: Jejak Kejayaan Kerajaan Gowa dan Pusat Perdagangan Maritim di Makassar!
Pasola bukan sekadar permainan, melainkan bentuk penghormatan terhadap roh leluhur dan bagian dari upacara adat menyambut musim tanam.
Darah yang tumpah dalam Pasola dipercaya sebagai simbol kesuburan tanah dan berkah bagi hasil panen.
Selain Pasola, tradisi pemakaman megalitik juga menjadi warisan penting Suku Sumba. Hingga kini, masyarakat Sumba masih membangun makam batu besar untuk tokoh-tokoh penting.
Tradisi ini menandakan adanya kepercayaan terhadap kehidupan setelah kematian serta penghormatan yang mendalam kepada leluhur.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Kuto Lamo: Jejak Kejayaan Kesultanan Palembang!
Perkembangan Zaman dan Pelestarian Budaya