Sejarah Benteng Somba Opu: Jejak Kejayaan Kerajaan Gowa dan Pusat Perdagangan Maritim di Makassar!
Sejarah Benteng Somba Opu: Jejak Kejayaan Kerajaan Gowa dan Pusat Perdagangan Maritim di Makassar!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Benteng Somba Opu merupakan salah satu peninggalan sejarah yang menyimpan kisah kejayaan Kesultanan Gowa di masa lampau.
Benteng ini berdiri megah di tepi Sungai Jeneberang, sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dahulu, Somba Opu bukan hanya sekadar benteng pertahanan, tetapi juga pusat pemerintahan, perdagangan, dan simbol kebesaran kerajaan maritim yang disegani di kawasan timur Nusantara.
Awal Berdirinya Benteng
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Hadrat: Jejak Dakwah dan Tradisi Islami di Nusantara!
Benteng Somba Opu dibangun pada abad ke-16 oleh Raja Gowa ke-9, Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi’ Kallonna.
Pembangunan benteng ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Gowa karena menandai masa transisi kerajaan dari kekuatan darat menuju kerajaan maritim yang berpengaruh di kawasan timur Indonesia.
Benteng ini kemudian diperkuat lagi oleh Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin, yang dikenal sebagai raja pertama Gowa yang memeluk agama Islam.
Struktur benteng ini dibuat dari campuran batu bata merah dan tanah liat, diperkuat dengan lapisan kapur dan putih telur — bahan bangunan tradisional yang mampu menahan serangan meriam pada masa itu.
BACA JUGA:Sejarah Tari Bambu Gila: Warisan Mistis dari Tanah Maluku yang Penuh Makna Spiritual!
Dindingnya mencapai ketebalan hingga 2 meter dan tinggi sekitar 7 meter, membentuk pertahanan yang kokoh di sekitar pelabuhan kerajaan.
Pusat Pemerintahan dan Perdagangan
Pada masa kejayaannya, Benteng Somba Opu menjadi jantung aktivitas ekonomi dan politik Kesultanan Gowa.
Di dalam benteng terdapat istana raja, rumah para bangsawan, gudang penyimpanan rempah-rempah, serta pelabuhan yang menjadi tempat berlabuh kapal dagang dari berbagai negara seperti Portugis, Spanyol, Cina, dan India.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
