Sejarah Penjajahan Spanyol di Indonesia: Motif dan Penyebab yang Perlu Diketahui

Senin 15-09-2025,23:45 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Sejarah kolonialisme di Indonesia biasanya lebih sering dikaitkan dengan Belanda dan Portugis.

Namun, bangsa Spanyol juga pernah tercatat meninggalkan jejak penting, meskipun tidak sebesar dua kekuatan Eropa tersebut.

Pada abad ke-16, Spanyol sempat hadir di Nusantara sebagai bagian dari persaingan global untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah yang sangat berharga di Eropa.

Kilas Sejarah Nusantara

Nusantara sudah dihuni manusia sejak ribuan tahun lalu, terbukti dari temuan fosil Homo Soloensis dan Meganthropus Palaeojavanicus.

Seiring berjalannya waktu, lahir kerajaan-kerajaan besar bercorak Hindu, Buddha, hingga Islam di berbagai daerah, khususnya di Jawa dan Sumatra.

BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan

BACA JUGA:Pemberontakan yang Mengancam Eksistensi Bangsa Indonesia: Sejarah yang Hampir Hilang

Memasuki awal abad ke-16, bangsa-bangsa Eropa mulai berdatangan. Dorongan utama mereka sederhana tetapi penuh ambisi: mencari kekayaan dari rempah-rempah sekaligus menguasai jalur perdagangan internasional.

Spanyol Tiba di Maluku

Bangsa Spanyol pertama kali mencapai Nusantara pada 8 November 1521. Armada mereka yang berlayar dari Filipina melewati Kalimantan Utara sebelum akhirnya berlabuh di Tidore, Maluku.

Saat itu, Kesultanan Tidore menyambut mereka dengan tangan terbuka, karena tengah berseteru dengan Ternate yang sudah lebih dulu bersekutu dengan Portugis.

Namun, kedatangan Spanyol justru menimbulkan ketegangan baru. Portugis merasa posisinya terancam, sehingga perselisihan kedua bangsa Eropa ini berlanjut menjadi konflik bersenjata. Persaingan tersebut bahkan menyeret kerajaan-kerajaan lokal ke dalam kubu yang berbeda sesuai aliansinya.

Ekspedisi Magelhaens dan Lanjutan Misi

Nama Ferdinand Magellan (atau Ferdinan Magelhaens) tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan Spanyol. Pada tahun 1519, ia memimpin pelayaran besar untuk menemukan jalur ke wilayah penghasil rempah. Rutenya melewati Samudra Atlantik, Selat Magelhaens, lalu Samudra Pasifik.

Kategori :