Sejarah Penjajahan Spanyol di Indonesia: Motif dan Penyebab yang Perlu Diketahui

Senin 15-09-2025,23:45 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA: Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat

Sayangnya, Magelhaens tewas dalam pertempuran di Filipina tahun 1521. Meski begitu, ekspedisi tidak berhenti.

Juan Sebastian del Cano mengambil alih komando dan berhasil membawa armada Spanyol ke Tidore. Dari sinilah Spanyol mulai menjalin hubungan dagang dengan masyarakat setempat, meskipun gesekan dengan Portugis semakin tajam.

Perjanjian Saragosa dan Berakhirnya Kekuasaan Spanyol

Pertikaian yang terus berlanjut akhirnya diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa pada 22 April 1529.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Spanyol harus meninggalkan Maluku dan mengalihkan fokus perdagangannya ke Filipina. Sebaliknya, Portugis mendapat hak penuh untuk tetap menguasai jalur rempah-rempah di wilayah Maluku.

Perjanjian ini menjadi penanda berakhirnya kehadiran Spanyol di Indonesia, meskipun ekspedisi mereka telah memberi kontribusi besar terhadap pemetaan wilayah dunia dan pengetahuan geografi pada masa itu.

ACA JUGA:Pulau Pandan: Surga Alam dengan Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat

BACA JUGA: Jejak Peradaban Hindu di Sumatera Selatan: Sejarah dan Keunikan Candi Bumi Ayu

Tujuan Spanyol di Nusantara

Sama seperti bangsa Eropa lainnya, motivasi Spanyol berangkat ke Asia dilandasi semangat 3G:

Gold (Emas): mengejar keuntungan besar dari perdagangan rempah-rempah.

Glory (Kejayaan): memperluas kekuasaan serta mengangkat nama bangsa.

Gospel (Penyebaran Agama): menyebarkan ajaran Katolik ke wilayah-wilayah baru.

Walau hanya singgah sebentar, jejak Spanyol tetap memberi pengaruh pada dinamika politik lokal di Maluku. Persaingan mereka dengan Portugis juga menjadi bagian dari babak panjang kolonialisme di Nusantara.

Kategori :