PAGARALAMPOS.COM - Danau Kaolin, yang terletak di Desa Air Raya, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyimpan kisah menarik di balik warna birunya yang memukau.
Dulunya, danau ini bukanlah tempat wisata, melainkan bekas area pertambangan yang kini bertransformasi menjadi destinasi yang menarik banyak pengunjung.
Asal Mula dan Nama Kaolin
Nama "Kaolin" merujuk pada jenis tanah liat putih yang kaya akan mineral kaolinit, bahan penting untuk industri keramik, kosmetik, dan kertas.
Kawasan Bangka Belitung sejak lama dikenal sebagai pusat penambangan kaolin dan timah, yang sudah aktif sejak pertengahan abad ke-20.
Metode penambangan berupa penggalian tanah yang mengandung kaolinit meninggalkan lubang besar di tanah.
BACA JUGA:Makna dan Sejarah Rumah Baileo sebagai Pusat Tradisi dan Identitas Maluku
BACA JUGA: Danau Satonda: Sejarah Alam dan Legenda Mistis Pulau Vulkanik yang Menawan
Seiring waktu, lubang-lubang ini terisi oleh air hujan dan air tanah sehingga membentuk kolam besar yang sekarang dikenal sebagai Danau Kaolin.
Dari Bekas Tambang Menjadi Objek Wisata
Transformasi dari lubang bekas tambang menjadi danau dengan pemandangan menawan ini tidak terjadi secara tiba-tiba.
Awalnya, kawasan ini ditinggalkan dan tidak terurus. Namun, masyarakat mulai memperhatikan keunikan danau dengan air biru cerah yang kontras dengan tanah putih di sekelilingnya, menciptakan panorama yang mirip dengan danau eksotis di luar negeri.
Foto-foto Danau Kaolin yang tersebar di media sosial sejak tahun 2010-an semakin menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Walaupun tidak terbentuk secara alami, pesona danau ini sangat kuat. Warna airnya yang cerah sering dibandingkan dengan Kawah Putih di Ciwidey, meski Danau Kaolin tidak memiliki bau belerang dan airnya tidak bersifat asam.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Mega: Jejak Alam dan Nilai Sakral di Tanah Papua Barat!