Ilmu dan cara berpikir yang mereka dapatkan dari MULO digunakan untuk menyusun strategi perjuangan bangsa.
Bahkan, kemampuan berbahasa Belanda yang diperoleh dari pendidikan ini sering digunakan untuk menulis artikel, surat kabar, dan buku-buku perlawanan dalam bahasa penjajah.
BACA JUGA:Sejarah Gua Kontamale: Warisan Budaya dan Keajaiban Alam di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi!
Akhir Perjalanan dan Warisan MULO
Setelah Indonesia merdeka, sistem pendidikan warisan kolonial mengalami banyak perubahan.
MULO secara resmi dihapus dan digantikan dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sesuai sistem pendidikan nasional yang mulai dirancang oleh pemerintah Indonesia pada masa awal kemerdekaan.
Meski sudah tidak lagi ada, warisan MULO masih terasa hingga kini. Banyak sekolah menengah pertama di kota-kota besar yang dulunya merupakan bangunan MULO masih berdiri kokoh dan digunakan sebagai sekolah.
Lebih dari itu, semangat intelektual, kedisiplinan, dan nilai-nilai pendidikan yang ditanamkan MULO menjadi inspirasi dalam membangun sistem pendidikan Indonesia modern.