Legenda lokal menyebut bahwa beberapa patung dulunya adalah manusia yang dikutuk karena melanggar adat.
BACA JUGA:Sejarah Candi Arjuna: Jejak Peradaban Hindu Tertua di Dataran Tinggi Dieng
Misteri yang Belum Terjawab
Asal-usul situs-situs megalitik ini masih menjadi tanda tanya besar. Tidak ada naskah kuno atau tradisi lisan yang menjelaskan siapa yang membangunnya dan untuk tujuan apa.
Keberadaan situs ini pertama kali dicatat oleh arkeolog Belanda pada awal abad ke-20, namun penelitian intensif baru dimulai sekitar tahun 1970-an.
Beberapa teori menyebutkan bahwa peradaban ini lebih tua dari kerajaan-kerajaan Nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit, bahkan ada yang berspekulasi mengaitkannya dengan peradaban Austronesia atau bangsa legendaris Atlantis.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Dwi Warna: Simbol Warisan Kolonial dan Nasionalisme!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Juang Tambun: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bekasi!
Namun, semua hipotesis ini masih belum terbukti secara ilmiah.
Warisan Dunia yang Belum Terangkat
Meski nilai sejarah dan keunikan arkeologisnya luar biasa, situs-situs megalitik di Lore Lindu belum mendapatkan perhatian besar.
Jalan menuju lokasi masih sulit diakses, dan pelestariannya bergantung pada inisiatif masyarakat lokal.
Sampai saat ini, situs-situs tersebut belum masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, padahal potensinya sangat besar.
Patung-patung, peti batu, dan menhir-meja ritual yang tersebar di lembah-lembah sunyi itu adalah saksi bisu dari kejayaan peradaban masa lampau.
Mereka seakan menyampaikan pesan dari masa lalu—sebuah undangan bagi kita semua untuk mengungkap kisah yang belum selesai.