Pada masa itu, Blitar dan sekitarnya termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit yang menjadi pusat peradaban Hindu-Buddha terbesar di Nusantara.
BACA JUGA:Revolusi Amerika Perlawanan Kecil yang Menumbangkan Kekaisaran Inggris
Candi-candi dibangun sebagai lambang kekuasaan, tempat pemujaan dewa, atau sebagai pendharmaan tokoh-tokoh penting kerajaan.
Fungsi dan Peran Candi Tawangalun
Candi Tawangalun diperkirakan memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan bagi para penganut Hindu-Buddha di wilayah selatan Blitar.
Selain itu, ada kemungkinan candi ini berfungsi sebagai tempat pertapaan para resi atau pendeta kerajaan.
Letaknya yang berada di daerah terpencil dan tenang sangat cocok untuk kegiatan spiritual.
Beberapa warga sekitar bahkan percaya bahwa Candi Tawangalun memiliki aura mistis.
BACA JUGA:Revolusi Amerika Perlawanan Kecil yang Menumbangkan Kekaisaran Inggris
Cerita rakyat setempat menyebutkan bahwa tempat ini pernah menjadi lokasi semedi seorang tokoh sakti pada masa silam.
Hingga kini, masih ada masyarakat yang datang untuk berziarah atau sekadar bermeditasi di area candi.
Upaya Pelestarian
Meski belum sepopuler situs-situs candi besar lainnya, Candi Tawangalun mulai mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan komunitas pecinta sejarah.
BACA JUGA:Bukan Sekedar Pulau Kosong. Inilah Perpaduan Keindahan dan Mistik Nusa Barong Jember
Upaya pelestarian telah dilakukan dalam bentuk pembersihan area candi, pemasangan papan informasi, serta promosi wisata budaya secara terbatas.
Pentingnya pelestarian Candi Tawangalun bukan hanya untuk menjaga situs sejarah, tetapi juga sebagai sarana pendidikan bagi generasi muda agar lebih mengenal akar budaya bangsa.
Dengan menggali kembali cerita masa lalu, masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga warisan leluhur.