Tapi mereka membawa api semangat kemerdekaan yang menyala-nyala.
Di masa revolusi kemerdekaan, 1945 hingga 1949, Indonesia berada dalam pusaran sejarah yang liar.
Jepang baru saja pergi.
Belanda ingin kembali.
BACA JUGA:Sejarah Berdarah Inilah Jejak Kelam Westerling yang Masih Membekas di Sulawesi
TNI masih muda, masih mencari bentuk.
Dalam kekosongan itu, rakyat tidak menunggu perintah.
Mereka membentuk laskar-laskar.
Berdiri sendiri, Mendirikan barisan.
BACA JUGA:Sejarah Candi Sumberawan: Jejak Keagungan Hindu-Buddha di Kaki Gunung Arjuno!
Mengerahkan tenaga dan senjata apa pun yang ada.
Ada yang membawa pedang warisan, bambu runcing, bahkan senapan sisa Jepang.
Mereka datang dari mana-mana.
Dari pesantren, dari sekolah, dari pasar, dari kebun.
BACA JUGA:Sejarah Tugu Khatulistiwa: Ikon Geografis di Jantung Kalimantan yang Menandai Garis Tengah Bumi!
Ada yang dulunya santri, petani, guru ngaji, bahkan preman pasar.