Perang Salib dan Kebangkitan Pasukan Mongol: Menyibak Ambisi Menguasai Dunia Muslim

Rabu 30-04-2025,07:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Perang Salib yang mewarnai abad ke-13 melibatkan bentrokan besar antara Eropa Kristen dan Kesultanan Ayyubiyah.

Konflik ini berlangsung sepanjang abad tersebut dalam serangkaian pertempuran yang dikenal sebagai delapan jilid Perang Salib.

Namun, selain Eropa dan Timur Tengah yang menjadi pusat konflik, ada kekuatan baru yang muncul dari Asia Tengah: bangsa Mongol.

Kehadiran mereka semakin mempersulit kondisi di dunia Muslim dan di Eropa.

BACA JUGA:Sejarah Suku Yali: Jejak Peradaban Tersembunyi di Pegunungan Papua!

BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Aling-Aling: Keindahan Tersembunyi di Bali Utara!

Hulagu Khan dan Ambisi Mongol

Pimpinan pasukan Mongol, Hulagu Khan, adalah adik dari Mongke Khan, kaisar Mongol yang memimpin setelah Genghis Khan.

Pada tahun 1251, setelah diangkat sebagai kaisar, Mongke mengirimkan Hulagu untuk melanjutkan ekspansi Mongol ke Timur Tengah.

Sebelumnya, pada tahun 1221, Kekaisaran Mongol sudah mulai menaklukkan wilayah Persia, namun kedatangan Hulagu pada abad ke-13 jauh lebih mengguncang.

Ini terjadi setelah Perang Salib Kelima, yang hampir berakhir, serta masalah internal yang dihadapi oleh Kekaisaran Ayyubiyah.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Air Terjun Nungnung: Keindahan Tersembunyi di Bali

BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Tibumana: Misteri, Keindahan, dan Nilai Budaya di Balik Pesonanya

Ketegangan dalam Kekaisaran Muslim

Pada tahun 1221, menjelang Pertempuran Mansurah, Kekaisaran Ayyubiyah menghadapi tantangan besar. Mereka kesulitan mengumpulkan pasukan untuk melawan kekuatan Kristen.

Kategori :