Bahkan, ketika bantuan datang dari Kekaisaran Abbasiyah, pasukan ini tidak dapat segera mendukung sepenuhnya.
Meskipun begitu, dalam Perang Salib Kelima, Ayyubiyah berhasil keluar sebagai pemenang, mengalahkan pasukan Kristen yang terpecah belah.
Kedua pihak kemudian setuju untuk gencatan senjata selama delapan tahun.
BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Dua Suguhan Menawan: Kisah Alam, Budaya, dan Perjuangan yang Terlupakan!
Kehadiran Mongol dan Dampaknya pada Perang Salib
Mongol mulai memperkenalkan pengaruh besar dalam konflik ini, terutama setelah 1244, ketika mereka mengincar wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai Muslim.
Dengan pasukan mereka yang semakin kuat, di bawah komando Hulagu, mereka mulai bergerak menuju Suriah, menantang dominasi Ayyubiyah dan Abbasiyah.
Pengepungan Baghdad dan Ekspansi Mongol
Pada 1255, Hulagu Khan dan pasukan Mongol menaklukkan Baghdad, menghancurkan kekuasaan Abbasiyah di Irak. Khalifah Al-Musta'shim menolak menyerah, dan setelah pengepungan sengit, kota tersebut hancur, dengan banyak ilmu pengetahuan dan dokumen sejarah yang hancur bersama dengan kota tersebut.
Setelah Baghdad jatuh, Mongol berlanjut menuju Suriah dan kawasan Levant, memperluas dominasi mereka ke wilayah yang dikuasai oleh Kekaisaran Ayyubiyah.
Pada 1260, pasukan Mongol berhasil merebut kota-kota besar seperti Aleppo dan Damaskus, tetapi upaya mereka untuk menguasai Mesir terganjal oleh perlawanan keras dari Dinasti Mamluk.
BACA JUGA:Sejarah Suku Dayak: Asal Usul, Kehidupan Sosial, dan Budaya di Pedalaman Kalimantan!
BACA JUGA:Sejarah Air Terjun Tegenungan: Dari Sumber Kehidupan Menjadi Destinasi Wisata Dunia!
Perlawanan dan Kemenangan Mamluk di Ain Jalut
Pertempuran Ain Jalut di Galilea pada 1260 menandai titik balik penting, di mana pasukan Mamluk berhasil mengalahkan Mongol.