Kosakata mereka lebih sederhana, dengan istilah yang mudah dipahami.
Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan kata “saya” sebagai pengganti “aku” atau “kulo” untuk menyebut diri sendiri.
BACA JUGA:Jejak Perjuangan 7 Ulama yang Menginspirasi dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah: 5 Kota Tertua di Indonesia yang Masih Berdiri Kokoh!
Mereka juga tidak menggunakan sapaan formal seperti “pak,” “bu,” atau “mas,” melainkan menyebut nama lawan bicara atau menggunakan istilah “sedulur” yang mencerminkan rasa persaudaraan.
Pelestarian Nilai-Nilai Tradisional
Suku Samin menjadi contoh nyata komunitas adat yang tetap bertahan menjaga tradisi di tengah arus modernisasi.
Mereka membuktikan bahwa kehidupan yang tidak bergantung pada harta atau teknologi tetap memungkinkan, sekaligus menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, dan pelestarian lingkungan.
Komunitas ini mengajarkan kita pentingnya menghormati dan melestarikan nilai-nilai luhur yang menjadi warisan budaya bangsa.