Tak Disangka! Suzuki S-Presso Muncul sebagai Kandidat Kuat Pengganti Karimun Wagon R
Tak Disangka! Suzuki S-Presso Muncul sebagai Kandidat Kuat Pengganti Karimun Wagon R-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Hilangnya Suzuki Karimun Wagon R dari jajaran mobil yang dipasarkan di Indonesia meninggalkan kekosongan di segmen city car berharga terjangkau.
Selama bertahun-tahun, mobil ini dikenal sebagai kendaraan ringkas yang mudah digunakan, irit bahan bakar, dan cocok untuk kebutuhan mobilitas masyarakat perkotaan.
Sejak Karimun Wagon R resmi dihentikan penjualannya, banyak calon pembeli mulai mencari alternatif yang mampu menawarkan fungsi serupa.
Di tengah keterbatasan pilihan, Suzuki S-Presso justru muncul sebagai kandidat pengganti yang sebelumnya tak banyak diperhitungkan.
Dari sisi desain, Suzuki S-Presso memang kerap memicu perdebatan. Tampilannya jauh dari pakem city car konvensional.
BACA JUGA:Yamaha Aerox 155, Skutik Sport Legendaris dengan Performa Galak dan Fitur Modern
Ukuran bodinya kecil, namun dipadukan dengan ground clearance yang relatif tinggi, sehingga memberikan kesan ala SUV mungil.
Elemen visual seperti desain lampu, bentuk bodi, hingga tata letak interiornya menimbulkan beragam tanggapan. Ada yang menganggapnya menarik, ada pula yang merasa kurang cocok.
Meski begitu, di balik tampilannya yang nyentrik, S-Presso memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya pantas disebut sebagai penerus tidak resmi Karimun Wagon R.
Untuk penggunaan di dalam kota, dimensi Suzuki S-Presso tergolong ideal. Panjang bodinya yang ringkas memudahkan mobil ini bermanuver di jalan sempit dan kawasan padat.
BACA JUGA:Review Lengkap Suzuki Swift: Plus Minus, Performa, dan Alasan Mobil Ini Masih Digemari
Radius putarnya yang kecil juga membuat proses parkir menjadi lebih praktis, terutama bagi pengemudi pemula. Karakter ini serupa dengan keunggulan utama Karimun Wagon R di masa lalu.
Dari segi efisiensi, S-Presso juga tidak mengecewakan. Mobil ini dibekali mesin 1.0 liter tiga silinder yang dirancang untuk konsumsi bahan bakar hemat. Meski bukan untuk mengejar performa tinggi, tenaga yang dihasilkan sudah cukup responsif untuk kebutuhan berkendara harian di perkotaan.
Masuk ke area kabin, kesan berbeda kembali terasa. Panel instrumen ditempatkan di bagian tengah dasbor, bukan tepat di balik setir. Penempatan ini mungkin terasa asing di awal, namun justru cukup mudah dibaca setelah digunakan secara rutin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
