Sultan Malik al-Saleh adalah sosok yang sangat dihormati dan berperan besar dalam memperkenalkan Islam ke wilayah ini.
Di bawah kepemimpinannya, Samudera Pasai berkembang pesat, baik dalam bidang perdagangan, budaya, maupun penyebaran Islam. Selain itu, Sultan Malik al-Saleh dikenal luas di kalangan pedagang asing, menjadikannya sebagai pemimpin yang sangat berpengaruh dalam dunia perdagangan internasional.
4. Peninggalan Sejarah yang Masih Ada
Meskipun Kerajaan Samudera Pasai telah runtuh, peninggalan sejarahnya masih dapat ditemukan hingga saat ini.
BACA JUGA:Gunung Marapi: Jejak Sejarah dan Spiritualitas dalam Tradisi Minangkabau
BACA JUGA:Sejarah Jejak Gunung Puntang dan Misteri yang Menyelimutinya
Salah satu peninggalan yang terkenal adalah makam Sultan Malik al-Saleh di Desa Pasai, Aceh Utara.
Selain itu, berbagai artefak dan situs arkeologi yang ditemukan di sekitar wilayah ini menjadi bukti keberadaan kerajaan serta penyebaran Islam yang terjadi di masa itu.
5. Hubungan Internasional yang Luas
Kerajaan Samudera Pasai memiliki hubungan perdagangan yang luas dengan berbagai negara, termasuk India, China, dan negara-negara di Timur Tengah.
Keberadaannya sebagai penghubung perdagangan rempah-rempah, emas, dan tekstil antara dunia Barat dan Timur menjadikannya sebagai kerajaan yang penting dalam peta perdagangan dunia pada waktu itu.
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Karangkamulyan: Menyusuri Jejak Kerajaan Galuh!
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan dan Misteri Taman Bersejarah Phimai! Yuk, SImak Ulasannya!
Samudera Pasai juga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dagang dari kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya.
6. Keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran pada abad ke-15, sebagian besar disebabkan oleh persaingan dengan kerajaan lain, terutama Kesultanan Malaka yang semakin berkembang.