Bahasa tersebut mempunyai beberapa dialek, antara lain dialek Konaue yang digunakan masyarakat Konawe dan dialek Mekonga yang digunakan masyarakat Koraka.
Selain itu, suku Tolaki juga mempunyai sistem hukum adat yang disebut Kalosara.
Kalosara merupakan sebuah benda yang terbuat dari tiga helai rotan yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.
Hukum adat ini merupakan sarana penting dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan sosial antar anggota suku.
BACA JUGA:Menggugah Selera! 5 Makanan Khas Sulawesi Tengah yang Wajib Dicoba
Pekerjaan utama orang Tolaki adalah pertanian.
Mereka bergantung pada tanaman dan ladang untuk bertahan hidup.
Orang Tolaki menganut nilai gotong royong dan kekeluargaan saat menggarap tanah.
Kehadiran alam sangat penting bagi kehidupan mereka, sehingga mereka menghargai dan menjaga lingkungan alam disekitarnya.
BACA JUGA:Patung Yesus Memberkati di Manado: Simbol Kasih dan Keagungan di Sulawesi Utara
Kehidupan di Tolaki sangat erat kaitannya dengan alam, dan mereka merespons ketergantungan mereka terhadap alam.
Apresiasi mereka terhadap alam tercermin dari upaya mereka menjaga dan melestarikan lingkungan tempat mereka tinggal.
Melalui budaya mereka yang sangat dihormati dan keselarasan dengan alam, suku Tolaki telah menciptakan masyarakat yang berkembang dan bersatu.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah 5 Kerajaan Bugis di Sulawesi
Untuk melestarikan keunikan jati diri masyarakat Tolaki dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang, warisan budaya dan nilai-nilai luhur ini harus dijaga dengan kuat.
Semoga kekayaan budaya masyarakat Tolaki terus menghiasi dan memperkaya kehidupan masyarakat di Indonesia dan dunia.