PAGARALAMPOS.COM - Di era kejayaan Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-14, Nusantara dikenal sebagai pusat perdagangan dan kekuatan maritim yang dominan di Asia Tenggara.
Salah satu simbol dari kekuatan maritim ini adalah kapal jung, yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai alat untuk menunjukkan kekuasaan dan kekayaan kerajaan.
Kapal jung, dengan desain yang unik dan kapasitas besar, menjadi andalan Majapahit dalam mengarungi lautan, menjalin hubungan dagang, serta menaklukkan wilayah lain.
Kapal jung memiliki karakteristik yang membedakannya dari kapal-kapal lain pada masa itu.
BACA JUGA:Menyingkap Kekayaan Wisata Religi di Lombok: Dari Makam Keramat hingga Pura Bersejarah
Dengan struktur yang kokoh dan desain yang aerodinamis, kapal ini mampu menahan cuaca buruk di laut lepas.
Ukurannya yang besar memungkinkan kapal jung untuk membawa muatan barang dalam jumlah besar, termasuk rempah-rempah, kain, dan hasil bumi lainnya yang sangat dicari di pasar internasional.
Kapal ini dilengkapi dengan tiang tinggi yang memungkinkan penggunaan layar besar, sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam pelayaran.
Sejarah mencatat bahwa kapal jung menjadi alat penting dalam penyebaran pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara, bahkan hingga ke wilayah Asia Timur.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Perjuangan di Nganjuk: 7 Destinasi Wisata yang Sarat Makna Kemerdekaan
Para armada yang menggunakan kapal jung berhasil mendirikan jalur perdagangan yang menguntungkan, menjadikan Majapahit sebagai pusat ekonomi di kawasan tersebut.
Melalui pelayaran ini, berbagai budaya, agama, dan pengetahuan dari luar dapat masuk ke Nusantara, memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan masyarakat lokal.
Kapal jung tidak hanya berfungsi untuk perdagangan, tetapi juga untuk militer.
Dalam ekspedisi militer, kapal ini digunakan untuk membawa prajurit dan persediaan, serta untuk melakukan serangan terhadap musuh.
BACA JUGA:Menguak Sejarah dan Keunikan Geco, Kuliner Legendaris dari Cianjur