PAGARALAMPOS.COM - Kesultanan Ternate adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia, yang berpusat di Pulau Ternate, Maluku Utara.
Kesultanan ini memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan rempah-rempah di dunia.
Didirikan pada abad ke-13, Kesultanan Ternate berkembang menjadi kekuatan maritim yang signifikan dengan pengaruh yang menjangkau berbagai daerah di Nusantara.
Awal Berdirinya Kesultanan Ternate
Kesultanan Ternate berawal dari sebuah kerajaan kecil yang dipimpin oleh seorang pemimpin suku, atau raja yang dikenal sebagai "Kolano."
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Pulau Kemaro: Cinta dan Legenda di Sungai Musi
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Jembatan Ampera: Landmark Palembang yang Bersejarah
Menurut legenda, Ternate termasuk dalam kelompok empat kerajaan di Maluku Utara, yang dikenal dengan nama Moloku Kie Raha (Empat Gunung Maluku), yaitu Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.
Di antara keempat kerajaan ini, Ternate dikenal paling berpengaruh berkat posisinya yang strategis di jalur perdagangan.
Pada abad ke-13, kerajaan ini mulai beralih kepada Islam. Proses islamisasi di Ternate dipercepat melalui interaksi dengan para pedagang Muslim dari Arab, Gujarat, dan Jawa.
Sultan Zainal Abidin adalah raja Ternate pertama yang memeluk Islam sekitar tahun 1486, dan setelah itu, Ternate berubah menjadi kesultanan.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Masjid Agung Palembang: Tempat Ibadah yang Bersejarah
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Tobo Ali, Simbol Kekuatan dan Perlawanan Lokal
Masa Kejayaan Kesultanan Ternate
Kesultanan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah (1570-1583), saat Ternate menjadi salah satu kekuatan maritim terkemuka di Nusantara dan berhasil memperluas wilayahnya.