Misteri dan Sejarah Gunung Batukaru: Jembatan antara Dunia Manusia dan Dewata

Kamis 10-10-2024,15:30 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Pura Luhur Batukaru dianggap sebagai salah satu pura yang penting di Bali, terutama bagi masyarakat di sekitar Tabanan, di mana pura ini berada.

BACA JUGA:Meneliti Sejarah dan Misteri Gunung Penanjakan: Antara Alam dan Spiritual

Pura ini adalah bagian dari "Sad Kahyangan," yaitu enam pura utama yang menjadi pusat spiritual di Bali.

Setiap tahun, ribuan umat Hindu datang untuk berdoa di pura ini, memohon berkah dan perlindungan dari kekuatan gunung.

Misteri Gunung Batukaru

Selain sejarahnya yang sarat dengan nilai spiritual, Gunung Batukaru juga dikenal dengan sejumlah misteri yang membuatnya semakin menarik.

Salah satu misteri yang sering dibicarakan adalah adanya laporan tentang penampakan sosok gaib di sekitar kawasan gunung.

BACA JUGA:Pesona Gunung Penanggungan: Mengungkap Sejarah dan Mitos yang Menyertainya

Banyak pendaki yang mengaku merasakan kehadiran "makhluk tak kasat mata" saat berada di area gunung ini, terutama ketika mereka mendekati puncaknya.

Ada juga cerita tentang pendaki yang tersesat meskipun mereka telah mengikuti jalur yang sudah ditentukan.

Masyarakat Bali percaya bahwa kejadian tersesat ini terjadi karena pendaki tersebut mungkin tidak menghormati aturan adat setempat, atau mereka tidak meminta izin kepada leluhur dan dewa yang menjaga gunung sebelum memulai pendakian.

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi siapa pun yang ingin mendaki Gunung Batukaru untuk melakukan persembahan sederhana di Pura Luhur Batukaru sebagai bentuk penghormatan dan memohon keselamatan selama perjalanan.

BACA JUGA:Gunung Limo: Sejarah dan Misteri di Balik Nama yang Menawan

Ritual dan Pantangan

Bagi masyarakat Bali, Gunung Batukaru tidak hanya sekadar tempat untuk mendaki atau menikmati pemandangan alam.

Sebagai tempat yang disakralkan, terdapat beberapa pantangan dan aturan adat yang harus diikuti oleh pendaki.

Salah satu pantangan yang paling penting adalah tidak boleh berkata-kata kasar atau tidak sopan selama berada di kawasan gunung, karena diyakini dapat mengganggu keseimbangan spiritual di sana.

Kategori :