Raja Airlangga. Kisah Petapa Muda yang Menjadi Raja Kerajaan Besar di Tanah Jawa

Kamis 03-10-2024,18:17 WIB
Reporter : Devi
Editor : Jukik

Sebagaimana dikisahkan dalam buku 'Babad Tana Jawi' karya Soedipto Abimanyu, Airlangga melarikan diri ke puncak gunung untuk mencari perlindungan kepada para pertapa.

Prasasti Pekangan juga mencatat serangan dahsyat yang menghancurkan Mataram di bawah pimpinan Raja Dharmawangsa Tegu.

Konon selama ini Airlangga hanyalah seorang raja lokal yang berusaha menguasai Pulau Jawa.

Sayangnya, langkahnya mendapat perlawanan dan tentangan dari otoritas setempat.

BACA JUGA:Membedah Legenda: Kebenaran di Balik Kisah Pendekar Aji Saka dan Kerajaan Medhang Kamulan

Para penguasa lokal ini lebih memilih kekacauan yang terus berlanjut daripada tunduk pada raja yang berkuasa.

Oleh karena itu, Airlangga melarikan diri dari peradaban dan memilih hidup menyendiri di hutan belantara.

Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun sendirian di antara para pertapa di hutan dan pegunungan.

Selama ini, Airlangga tak mau menyia-nyiakan nyawanya, sehingga ia mengerahkan kekuatan fisik dan mental untuk mencapai cita-citanya.

BACA JUGA:Jejak Legenda: Kerajaan Medhang Kamulan dan Misteri Keturunan Pendekar Sakti dari Tanah Jawa dan India

Dia mengatakan periode penolakan dan pengekangan ini pada akhirnya membawa kesuksesan.

Pengendalian diri brahmana otomatis menguatkan tekad Airlangga.

Bagi para teolog yang mempercayainya pada saat itu, pengalamannya memiliki arti yang lebih penting.

Mereka melihatnya sebagai masa integrasi pengetahuan dan kekuatan gaib, yang mereka yakini ada dalam segala hal di Bumi, dan paling baik diwujudkan melalui penggunaan secara sadar oleh mereka yang ahli dalam jangkauan kekuatan gaib.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Banjar: Menelusuri Perjalanan Kerajaan Islam di Kalimantan Selatan

Awalnya kekuasaan Airlangga terbatas, hanya memerintah satu wilayah dekat Surabaya, dan banyak raja setempat yang menolak klaimnya untuk menguasai seluruh wilayah.

Kategori :