Sesepuh desa, yang dikenal sebagai Jurai Tuwe, sering dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting ini.
Bahan utama bangunan, seperti kayu, harus direndam selama setidaknya 40 hari sebelum digunakan.
Pemilik rumah biasanya mengadakan acara syukuran untuk menandai dimulainya pembangunan, yang turut dihadiri oleh tukang yang akan mengerjakan rumah.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah dan Warisan Suku Guci di Muaro Paneh: Tambo Bayang 1915
BACA JUGA:Mengungkap Warisan Budaya Suku Simalungun: Tradisi dan Filosofi yang Menginspirasi
Selama pembangunan, terdapat beberapa ritual penting, seperti:
- Sedekah Negah Ka Tiang: Ritual syukur saat mendirikan tiang rumah.
- Sedekah Nunggah Mubungan: Ritual saat memasang puncak atap.
- Sedekah Nunggu Ghumah: Syukuran setelah rumah selesai dibangun dan siap ditempati.
Tradisi ini mencerminkan filosofi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, komunitas, dan Sang Pencipta.