Suku Sasak memiliki banyak tradisi yang masih dijaga hingga kini.
Salah satunya adalah tradisi Peresean, sebuah bentuk pertarungan menggunakan tongkat rotan dan perisai yang dimainkan sebagai bagian dari upacara adat.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Suku Arfak, Warisan Budaya dari Pegunungan Papua
Selain itu, terdapat pula tradisi Nyongkolan, yakni arak-arakan pengantin yang menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur.
Agama dan Kepercayaan
Mayoritas Suku Sasak memeluk agama Islam, terutama Islam Wetu Telu, yang merupakan bentuk sinkretisme antara Islam, Hindu, dan kepercayaan animisme lokal.
Namun, kini mayoritas masyarakat Sasak mempraktikkan Islam sesuai ajaran ortodoks, sementara Wetu Telu lebih bersifat minoritas dan dilestarikan di beberapa daerah pedalaman.
Sistem Sosial dan Kekerabatan
Masyarakat Sasak mengenal sistem kekerabatan patrilineal, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ayah.
BACA JUGA:Menyelami Budaya Suku Dani Sejarah, Kehidupan, dan Tantangan Modern
Suku Sasak juga memiliki pembagian kasta yang sederhana, dengan dua kelompok utama, yaitu "bangsawan" (keturunan raja) dan "wong mriya" (rakyat biasa).
Seni dan Kerajinan Tangan
Suku Sasak dikenal karena keterampilan mereka dalam membuat kain tenun tradisional yang disebut songket.
Kain ini ditenun secara manual dan sering dihiasi dengan motif-motif khas yang mencerminkan identitas budaya Sasak.
Selain itu, kerajinan tanah liat, seperti gerabah dari desa Banyumulek, menjadi produk unggulan yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil masyarakat Sasak.
BACA JUGA:Berikut Fakta Menarik Sejarah Suku Bali, SImak Penjelasannya