BACA JUGA:Tak Hanya Yordania, Mesir Kutuk Serangan Israel, Warga Sipil Jadi Target Bombardir Rafah
Sebuah kondom yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun dari Mesir, terdiri dari sarung yang terbuat dari linen halus yang direndam dalam minyak zaitun dan tali yang diikatkan di pinggangnya, berisi jejak DNA-nya.
Kondom sudah ada sejak tahun 1500 M dan merupakan yang tertua di dunia.
Jika kondom digunakan untuk kontrasepsi dan bukan untuk ritual atau pencegahan penyakit, maka kondom tersebut mungkin tidak efektif.
Faktanya, sisa-sisa dua anak yang belum lahir juga ditemukan di makamnya, dan pengujian genetik mengungkapkan bahwa Raja Tut adalah ayahnya.
BACA JUGA:Arkeolog Ungkap Sungai yang Hilang Ini Menjelaskan Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
Orang Mesir kuno sendiri mempunyai metode kontrasepsi lain.
Papirus Medis Kahun (juga dikenal sebagai Papirus Ginekologi), sekitar tahun 1825 SM. Ada tanggalnya.
Dokumen ini menjelaskan penggunaan campuran kotoran buaya dan beberapa bahan lain (yang sebelumnya tidak diketahui) sebagai alat kontrasepsi.
Penemuan kondom Firaun ini dimulai pada tahun 1350 SM.
BACA JUGA:Jelajah Jejak Sejarah Kehidupan Cleopatra Sang Ratu Cantik Penguasa mesir
Ini adalah yang tertua dalam sejarah, berasal dari SM.
Namun, ternyata masyarakat Mesir kuno mengetahui metode kontrasepsi yang disebut Papirus Medis Kahun, atau Papirus Ginekologi, yang diperkirakan telah digunakan sejak tahun 1825 SM. SM ada.
Aplikasi kontrasepsi ini terdiri dari penggunaan campuran kotoran buaya dan beberapa bahan lain yang belum diketahui. Campuran ini kemudian dibentuk menjadi alat pencegah kehamilan.
Penelitian menunjukkan bahwa kotoran buaya bersifat basa sehingga cocok sebagai spermisida dan cara alami mencegah kehamilan.