Uji coba ini akan difokuskan pada rute sepanjang kawasan Sumbu Barat hingga Sumbu Timur, yang menjadi bagian dari jaringan transportasi utama di IKN.
Menurut Danis, saat ini terdapat dua armada kereta otonom yang sudah tersedia, masing-masing terdiri dari tiga trainset.
"Pemberhentiannya ada di empat titik halte, satu di belakang kami (depan Kemenko 4), kemudian dekat Hotel Nusantara, Bank Indonesia, dan satu lagi di depan Kemenko 3," tambahnya.
Keberhasilan uji coba ini akan menjadi penentu apakah kereta otonom tanpa rel dapat mulai beroperasi pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA: Menuju Peringatan HUT RI ke-79, Landasan Pacu Bandara VVIP IKN Tembus 2.200 Meter
Jika semuanya berjalan lancar, kereta ini akan menjadi salah satu transportasi publik pertama yang beroperasi di IKN, menandai era baru dalam pengembangan infrastruktur dan mobilitas di ibu kota baru.
Pengujian Perdana dan Keterlibatan Pihak Asing
Pada Senin, 5 Agustus, kereta otonom ini telah melakukan uji coba perdana di kawasan Sumbu Kebangsaan Ibu Kota Nusantara.
Pengujian ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk sejumlah ahli dari China yang turut serta dalam proses uji coba.
BACA JUGA: Jokowi Mendorong Penjualan Tanah di IKN kepada Investor, Begini Kata Pengamat!
Uji coba dinamis ini dilakukan di rute pendek (loop kecil) untuk memastikan bahwa kereta dapat beroperasi dengan baik dalam kondisi sebenarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap kereta otonom tanpa rel ini di Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pada 5 Agustus 2024, Budi melakukan inspeksi terhadap tiga gerbong kereta yang tiba di pelabuhan peti kemas Kariangau sejak 27 Juli 2024.
Kereta ini memiliki tiga gerbong, yakni gerbong depan, tengah, dan belakang, yang secara keseluruhan mampu mengangkut sekitar 200 penumpang.
Setiap gerbong memiliki kapasitas sekitar 75 penumpang, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi di IKN.