Nama "Dayak" berasal dari kata Kenya yang berarti "hulu" atau "pedalaman", yang menunjukkan lokasi geografis mereka di sekitar sungai Kalimantan. Budaya mereka meliputi musik, tari, patung indah, tenun dan ukiran.
Suku Dayak mencakup banyak suku bangsa dengan budaya, bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang beragam.
Pakaian adat Dayak yang aslinya terbuat dari kulit pohon memiliki ciri khas yang unik.
Berikut Ini 7 Ciri Khas Pakaian Adat Dari Suku Di Kalimantan!
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Dari warna-warni kain hingga detail khas, mari kita menjelajahi 7 pakaian tradisional suku Kalimantan yang memikat hati dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
1. Pakaian Adat Dayak
Baju Randang dan Selendang Pakaian adat Dayak, khususnya di Kalimantan Tengah, terkenal dengan keberagaman warna dan ornamen yang kaya.Baju randang dan selendang yang dihiasi dengan hiasan manik-manik warna-warni menciptakan tampilan yang memukau dan berkesan.
Sarung dan Kepala Burung Enggang
Lengkapi pakaian Dayak dengan sarung dan kepala burung enggang, simbol suci dalam kepercayaan mereka. Pakaian ini digunakan dalam berbagai upacara adat dan memiliki makna spiritual yang mendalam.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
2. Pakaian Adat Banjar
Baju Kurung Baju dan Sarung Pakaian adat Banjar dari Kalimantan Selatan, terdiri dari baju kurung baju dengan detail songket dan sarung khas. Motif yang rumit dan warna yang cerah mencerminkan keanggunan dan kekayaan kultural suku Banjar.
Hulu Pisau dan Tajau Dalam tata busana Banjar, hulu pisau dan tajau menjadi aksesori penting yang menunjukkan status dan keberanian. Mereka juga dianggap sebagai simbol perlindungan dan kekuatan spiritual.