Mengungkap Keunikan Suku Jamee di Aceh: Sejarah dan Latar Belakang yang Membedakannya

Selasa 06-08-2024,23:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

- Sama Dua

- Tapaktuan

- Kandang (satu mukim di Kecamatan Kluet Selatan)

Di Kecamatan Tapaktuan, misalnya, mayoritas penduduk asli adalah suku Aneuk Jamee, sedangkan di Mukim Kandang, mereka hanya terpusat di wilayah pantai, dengan penduduk lainnya adalah suku Aceh dan Kluet.

Keunikan dan Kekayaan Budaya

Di Kecamatan Kluet Selatan, khususnya pada hari pasar (Uroe Pekan), komunikasi di pasar sering melibatkan tiga bahasa: Aceh, Jamee, dan Kluet.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berbicara dalam bahasa yang berbeda, penduduk dapat saling memahami, memperlihatkan bahwa bahasa bukanlah penghalang dalam interaksi sosial.

Kekayaan budaya juga terlihat dari keberadaan makam pahlawan Aceh, T. Cut Ali, di wilayah Kandang. Suku Aneuk Jamee adalah bagian integral dari keberagaman budaya Aceh, dan mereka telah beradaptasi sambil mempertahankan identitas budaya mereka.

Melalui penggunaan Bahasa Jamee dan interaksi sosial yang dinamis, suku Aneuk Jamee berkontribusi pada kekayaan dan harmoni budaya di Aceh.

 

Mengintip Keindahan Arsitektur dan Peristiwa Bersejarah di Balik Benteng Marlborough

PAGARALAMPOS.COM - Benteng Marlborough, adalah sebuah peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu dari masa kolonialisme Inggris di Indonesia.

menghadirkan di Kota Bengkulu, benteng ini memiliki kisah yang kaya mengenai perannya dalam sejarah pertahanan, peristiwa-peristiwa penting, dan perubahan kepemilikan selama beberapa abad.

Benteng Marlborough dibangun oleh East India Company (EIC) antara tahun 1714 hingga 1719 di bawah arahan Gubernur Joseph Callet.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat pertahanan Inggris di wilayah tersebut dan menjaga kepentingan dagang mereka.

BACA JUGA:Istana di Temukan Didalam Hutan Seluas 5 Ha, Ternyata Beginilah Sejarahnya!

Kategori :