Suku Bajo, Kecerdasan Ekologis Laut dalam Kearifan Lokalnya

Rabu 31-07-2024,21:52 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Tradisi Mammia Kadiaro di masyarakat pesisir Bajo mengelompokkan masyarakat dan menentukan fasilitas dan perahu apa yang mereka gunakan saat melaut dalam jangka waktu tertentu. Ada tiga kelompok tradisi. Pariribu, baponka, sasakai.

Parilib adalah adat melaut dengan perahu soppe yang digerakkan oleh dayung. Kegiatan penangkapan ikan ini hanya berlangsung 1-2 hari saja.

BACA JUGA:4 Wisata Terbaik di Labuan Bajo! Destinasi Andalan di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi

Bapongka, disebut juga Bapongka atau Babangi, adalah kegiatan melaut selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dengan perahu besar berukuran kurang lebih 4 x 2 meter yang disebut leppa atau sopek.

Kini sudah menjadi kebiasaan Pak Sasagai untuk melaut dengan beberapa perahu di kawasan pelayaran antar pulau selama beberapa bulan.

Apabila rombongan melewati Mamia Cadiaro (menuju laut), ada pantangan yang harus dipatuhi baik oleh anggota keluarga yang tersisa maupun yang akan melaut.

Larangan ini khususnya meliputi larangan membuang ke laut: Air cucian teripang, arang atau abu dapur, puntung rokok dan abunya, air cabai, jahe, dan air jeruk.

Dilarang pula mencuci alat masak (panci) dengan air laut. Air cucian dan bahan-bahan tersebut harus dikumpulkan dan dibuang ke darat.

BACA JUGA:Pesona Labuan Bajo, 4 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Makan daging penyu juga tabu. Melanggarnya dapat membawa bencana, badai, dan roh jahat, bahkan mereka yang melaut tidak akan mencapai apa-apa.

Penyu dipercaya dapat membantu banyak orang dalam bencana. Oleh karena itu, hewan ini tidak boleh dibunuh.

Para lansia suku Bajo masih mempercayai adanya gundukan karang tertentu sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang.

Orang tuanya melarang keluarganya menangkap ikan atau makhluk lain di dekat tumpukan karang, kecuali jika diperlukan untuk melakukan ritual khusus menyiapkan makanan untuk leluhur.

Kecerdasan ekologis dalam tradisi lokal (mamia kadialo) tercermin dalam larangan membuang limbah ke perairan laut yang dapat mengakibatkan pencemaran laut dan mengganggu kehidupan biota.

BACA JUGA:Indonesia Indah, Inilah 4 Rekomendasi Wisata Terbaik di Wilayah Labuan Bajo! Viewnya Keren Banget Cuy

Membuang abu dapur, abu rokok, air cabe, air jahe ke perairan dapat mematikan ubur-ubur.

Kategori :