Pj Gubernur mengungkapkan bahwa saran dari Kapolda Sumsel untuk mengembangkan program-program jangka panjang, seperti pembangunan dam, embung, dan program Food Estate, sangat penting.
Program Food Estate, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi beras sekaligus mencegah Karhutla, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi.
Program Food Estate, yang memanfaatkan lahan-lahan yang sebelumnya terlantar atau tidak produktif, merupakan salah satu langkah strategis yang dapat mengurangi risiko kebakaran.
Elen menekankan perlunya kerjasama antar institusi dan peran serta masyarakat dalam pencegahan Karhutla.
BACA JUGA:Sinergi Kemitraan untuk Meningkatkan Perekonomian Daerah Pagar Alam
“Kerjasama antar berbagai pihak harus terus ditingkatkan. Kita harus tetap fokus pada penanganan Karhutla sambil melaksanakan agenda daerah dan nasional. Komunikasi yang erat dan keterlibatan masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan ini,” tambahnya.
Dalam upaya mengoptimalkan pengendalian Karhutla, Elen meminta kepada Kepala Daerah untuk proaktif terlibat dan melaporkan kondisi di lapangan kepada tim satgas dan Pemprov Sumsel.
Ini penting agar hambatan yang mungkin ditemui dapat segera dibahas dan dicarikan solusinya.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. Dalam rapat ini, kita mencatat bahwa kita relatif siap menghadapi tantangan yang mungkin terjadi. Namun, mari kita berdoa agar prediksi buruk tidak terjadi,” pungkas Elen Setiadi, mengakhiri rapat koordinasi dengan harapan optimis.
BACA JUGA:Tunjukkan yang Terbaik, Jaga Nama Baik Pagar Alam, Dukungan Pj Wali Kota untuk Calon Paskibraka
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang krusial dalam menghadapi musim kemarau dan potensi Karhutla yang meningkat.
Dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, serta implementasi strategi yang tepat, diharapkan Sumatera Selatan dapat meminimalkan dampak kebakaran hutan dan melindungi lingkungan serta kesehatan masyarakat. *