PAGARALAMPOS.COM - Honda, salah satu pemain utama dalam industri otomotif, telah memetakan langkah besar menuju era kendaraan elektrifikasi.
Dalam upaya globalnya untuk mencapai nol emisi pada tahun 2040, Honda mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan kendaraan yang mengeluarkan emisi pada tahun tersebut.
Namun, perjalanan menuju target ambisius ini dilakukan secara bertahap.
Sebagai langkah transisi, mobil hybrid akan berperan sebagai jembatan sebelum sepenuhnya beralih ke mobil listrik.
BACA JUGA:Jalan Jalan ke Dieng, Ternyata 5 Kuliner Ini Paling Menggoyang Lidah
Tahun depan, Honda berencana meluncurkan model mobil listrik pertama mereka di Indonesia, yaitu yang juga dikenal sebagai HR-V listrik.
Model ini akan menjadi tonggak sejarah dalam upaya Honda untuk memasuki pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Sebelumnya, Honda telah memperkenalkan Honda e dan Honda N-Van sebagai bagian dari studi kelayakan mobil listrik di tanah air.
Namun, meski langkah besar ini menunjukkan komitmen Honda terhadap elektrifikasi, hasil survei terbaru mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan konsumen masih ragu untuk membeli mobil listrik.
Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy membagikan temuan survei yang menunjukkan tiga alasan utama mengapa konsumen masih enggan beralih ke mobil listrik.
1. Infrastruktur Pengisian Daya
Salah satu kekhawatiran terbesar konsumen terhadap mobil listrik adalah infrastruktur pengisian daya.
Billy menjelaskan bahwa kekhawatiran ini berkaitan dengan jarak tempuh mobil dalam sekali isi baterai dan ketersediaan stasiun pengisian daya.
BACA JUGA:Pesona Pantai di Lampung, Sebelum Liburan Ayo Cek HTM dan Lokasinya Disini