Alat tenun yang sederhana ini mudah dipasang dan dioperasikan, sehingga merevolusi cara penenun membuat tekstil mereka.
Alat tenun horizontal dikembangkan lebih lambat dari alat tenun vertikal dan menjadi dasar bagi pengembangan alat tenun mekanis pada akhir abad pertengahan dan pasca-abad pertengahan.
Alat Tenun Flying Shuttle
Foto : Alat tenun-Sejarah Alat Tenun, Mengubah Peradaban Dunia Melalui Kreasi Kain Pakaian-National geographic
Pada abad ke-18, muncul inovasi baru dari alat tenun. Menghadirkan kepada kita alat tenun model flying Shuttle yang luar biasa.
BACA JUGA:Jejak Budaya Abadi: Mengungkap Sejarah Peradaban Suku di Kepulauan Jawa
Alat tenun jenis ini ditemukan oleh penenun asal Inggris, John Kay, yang menggandakan kecepatan menenun dan membuka jalan bagi industrialisasi lebih lanjut dalam industri tekstil.
Pada tahun 1733 penemu Inggris John Kay menerima paten untuk alat tenun buatannya, yang mempercepat penenunan dengan memungkinkan flying shuttle yang membawa benang pakan dilewatkan melalui benang lungsin lebih cepat dan pada lebar kain yang lebih besar.
Alat ini dirancang untuk alat tenun yang luas, sehingga sangat mengurangi tenaga kerja karena hanya memerlukan satu operator untuk setiap alat tenun.
Dalam proses tradisional sebelum penemuan Kay, diperlukan pekerja kedua untuk menangkap flying shuttle.
Alat tenun ini menciptakan ketidakseimbangan tertentu dengan menggandakan produktivitas menenun tanpa mengubah kecepatan pemintalan benang, mengganggu pemintal dan penenun.
BACA JUGA:Sejarah Peradaban Yunani Kuno Awalnya Tak Ada Penjara, Ternyata Orang Ini Penggagasnya
Alat tenun ini merupakan contoh lain bagaimana satu inovasi selama Revolusi Industri menghasilkan inovasi lainnya. Tanpa flying shuttle, kecil kemungkinannya industri tekstil di Inggris akan tumbuh.
Alat Tenun Jacquard
Keajaiban alat tenun Jacquard menjadi inovasi baru pada alat tenun. Alat ini dikembangkan oleh Joseph Marie Jacquard pada tahun 1804.
Mesin cerdik ini menggunakan kartu berlubang untuk mengontrol pola tenun yang rumit, sehingga memungkinkan produksi tekstil rumit dengan kemudahan dan presisi yang belum pernah ada sebelumnya.