"Kami sedang mencari peluang untuk menanam pakan ternak di lahan seluas tiga hektar, namun biayanya sangat mahal," ungkap Sofyan.
Perserikatan saat ini terdiri dari 250 peternak domba yang berjuang mengatasi tantangan tersebut.
Dukungan Pemerintah dan Insentif
Menteri Amran juga menanyakan kebutuhan dan insentif apa yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan industri peternakan dalam negeri.
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Bahaya Urban Heat Island, Tanda-tanda Peningkatan Suhu Sudah Muncul
Pertanyaan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendukung peternak dengan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan di seluruh Indonesia.
Dampak Ekonomi dan Prospek Masa Depan
Langkah untuk menghentikan impor kambing merupakan bagian dari strategi ekonomi yang lebih luas untuk meningkatkan swasembada pertanian Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada pasar asing.
Jika berhasil, inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi dengan mengalihkan miliaran rupiah setiap tahun ke ekonomi lokal.
BACA JUGA:Penggerebekan Tambang Timah Ilegal di Dekat Pesantren, Ancaman Serius bagi Keamanan
Secara keseluruhan, visi ambisius Menteri Amran Sulaiman untuk menghentikan impor kambing senilai Rp 37 triliun menunjukkan saat yang penting bagi sektor pertanian Indonesia.
Dengan memberdayakan peternak lokal dan mengatasi tantangan krusial seperti keberlanjutan pakan, Indonesia bertujuan untuk membuka jalan yang lebih tahan banting dan makmur bagi masa depan pertanian negara ini. *