Dukungan Pemerintah
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, juga turut mengungkapkan ketertarikan dari perusahaan tekstil asal Cina untuk berinvestasi di Indonesia.
Dalam diskusi MINDialogue di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024, yang disiarkan melalui kanal YouTube CNBC TV, Luhut menyampaikan bahwa perusahaan tersebut tertarik berinvestasi karena melihat potensi besar di Indonesia.
"Ada satu perusahaan garmen, tekstil dari Cina mau investasi di Indonesia. Tadi pagi dia datang lagi. Saya terima pagi-pagi di kantor. Mereka mau membuka industri. Itu dia mau bangun, kita usulkan tadi di Kertajati," kata Luhut.
BACA JUGA:Sinopsis Drakor DP, Pengejaran Tentara Desertir akan Berlanjut
Perusahaan tersebut bahkan menyediakan asrama bagi 108 ribu karyawannya, menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan kesejahteraan bagi tenaga kerja.
Rencana investasi ini juga didukung penuh oleh pemerintah melalui penyediaan lahan yang diperlukan.
Luhut telah memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono, untuk menyelesaikan urusan pertanahan.
"Saya telepon sama Menteri ATR Agus. Saya bilang, Agus, kau bisa selesaikan keluarkan status tanahnya? 'Bisa, Pak, seminggu'. Ya, by next month kita akan lihat, mulai construction," tutur Luhut.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Tersangka Ivo Wongkaren dan Kerugian Negara Rp 125 Miliar
Selain di Kertajati, pabrik tekstil juga akan dibangun di daerah Sukoharjo.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Investasi ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara umum, tetapi juga secara khusus bagi daerah-daerah yang menjadi lokasi pembangunan pabrik tekstil.
Penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar tentu akan mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Kapal Selam Diesel Listrik Mampu Berlayar di Kutub Utara
Selain itu, dengan adanya investasi asing ini, diharapkan akan terjadi transfer teknologi dan peningkatan kapasitas industri tekstil nasional.