Sayangnya, tidak ada peta yang dibuat oleh Ptolemaeus yang bertahan hingga saat ini. Atlasnya tampaknya telah hilang selama lebih dari seribu tahun. Baru pada abad ke-13 para sarjana Bizantium mulai membuat proyeksi menggunakan koordinatnya.
BACA JUGA: Kejayaan Ilmuwan Muslim dan Peran Mereka dalam Peradaban Dunia
Tabula Rogeriana
Pada abad ke-12 M, cendekiawan Muslim terkenal al-Idrisi diundang ke istana Raja Norman Roger II. Oleh raja, ia diminta untuk menerbitkan sebuah buku tentang geografi. Hasilnya adalah Tabula Rogeriana.
Karyanya juga dikenal dengan judul yang lebih panjang: A Guide to Pleasant Journeys into Faraway Lands. Buku tersebut menampilkan beberapa peta regional serta proyeksi dunia yang diketahui, yang menggambarkan keseluruhan Eurasia dan sebagian besar Afrika.
Dengan memanfaatkan wawancara dengan para pengelana dan pengembaraannya sendiri di Eropa, al-Idrisi juga mengumpulkan data ekstensif. Misalnya tentang iklim, politik, dan budaya di berbagai wilayah.
Tabula Rogeriana tetap menjadi salah satu peta paling akurat di dunia selama beberapa abad.
Tabula Peutingeriana
Pada hari-hari ketika semua jalan menuju ke Roma, apa yang disebut Tabula Peutingeriana akan berfungsi sebagai panduan praktis untuk jaringan transportasi kekaisaran. Peta berbentuk aneh ini memiliki panjang 6,7 m dan lebar hanya 30 cm.
BACA JUGA:Telah Diakui UNESCO 'Lingkaran Peradaban Dunia
Peta ini menggambarkan jalur jalan Romawi sepanjang lebih dari 96.560 km yang membentang dari Eropa Barat hingga Timur Tengah. Bagian tambahan juga menunjukkan India, Sri Lanka dan bagian lain di Asia.
Sama seperti panduan perjalanan modern, peta ini mencakup lokasi lebih dari 500 kota serta 3.500 tempat menarik lainnya. Misalnya stasiun jalan, kuil, hutan, sungai, dan bahkan spa.
Tabula Peutingeriana yang asli mungkin diselesaikan sekitar abad ke-4 M. Namun versi yang ada saat ini adalah salinan abad ke-13. Namanya diambil dari nama sarjana Jerman Konrad Peutinger, yang mengambil alih kepemilikannya pada awal tahun 1500-an.
Da Ming Hun Yi Tu
Salah satu peta dunia paling awal yang berasal dari Timur jauh adalah Da Ming Hun Yi Tu atau Amalgamated Map of the Ming Empire. Peta ini digambar di atas sutra sejak tahun 1389 dan mencakup seluruh benua Eurasia dari Jepang hingga Samudra Atlantik.
BACA JUGA:Indonesia Kuno di Gunung Padang, Inilah Bukti Kecanggihan Peradaban Dunia Masa Lampau