Mitos yang berkembang adalah bahwa ritual di sini mengharuskan anak pelaku menjadi tumbal sebagai ganjarannya, sehingga anak tersebut akan cacat sebagai imbalan dari pesugihan yang dilakukan oleh orang tuanya.
5. Gunung Wijil
BACA JUGA:Asal-Usul Kata Guin5ea yang Menjadi Nama Empat Negara Begini Sejarahnya
BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru
Gunung Wijil, di Klaten, Jawa Tengah, juga memiliki kisah misterius.
Dipercaya sebagai tempat pertemuan dengan makhluk halus, buto ijo, gunung ini konon menuntut tumbal nyawa sebagai imbalan dari pemberian diri pada makhluk tersebut.
Gunung-gunung ini menjadi saksi bisu dari cerita-cerita mistis dan ritual pesugihan yang berkembang di masyarakat.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa praktik-praktik ini tidaklah sepenuhnya didasarkan pada fakta yang jelas, dan lebih sering merupakan bagian dari mitos dan kepercayaan lokal.
BACA JUGA:Sejarah Dinasti Abbasiyah Kembangkan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
BACA JUGA:Eksplorasi Kota Muslim Kuno di Ethiopia: Menyelami Sejarah Awal Islam di Benua Afrika
Meskipun cerita-cerita tentang ritual pesugihan di gunung-gurun ini mencuat dalam berbagai sumber, banyak yang menilai bahwa praktik-praktik tersebut lebih merupakan bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat setempat daripada fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah.
Namun demikian, kepercayaan dan ritual pesugihan masih menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak orang, terutama mereka yang tertarik pada dunia mistis dan spiritual.
Terkait dengan hal ini, muncul pertanyaan tentang dampak sosial dan budaya dari praktik pesugihan ini terhadap masyarakat setempat.
Beberapa mungkin melihatnya sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan.
BACA JUGA:Kehidupan dan Kehancuran: Kisah Kerajaan Buleleng dalam Sejarah Bali
BACA JUGA:Mengupas Sejarah, Talut dan Umpak sebagai Pondasi Kokoh Bangunan Era Majapahit