Mengungkap Warisan Islam yang Berpengaruh di Kesultanan Deli Sumatera Selatan

Minggu 12-05-2024,00:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Namun, konflik tersebut mereda ketika Tuanku Panglima Pasutan naik tahta dan mengembalikan kestabilan politik serta keutuhan kerajaan.

BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya

Pada tahun 1861, setelah periode berada di bawah pengaruh Aceh, Siak, dan Belanda, Kesultanan Deli mendeklarasikan kemerdekaannya dan mulai memasuki era baru sebagai kerajaan independen.

Pada masa kejayaannya, Kesultanan Deli berhasil mengembangkan wilayah kekuasaannya yang mencakup Medan.

Langkat, Sukapiring, Buluh Cina, dan beberapa wilayah kecil lainnya di pesisir timur Sumatera. 

Pembangunan infrastruktur monumental seperti Istana Maimun dan Masjid Raya Al-Mashun di Medan.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan

Menjadi simbol kemakmuran dan keagungan Kesultanan Deli, menegaskan posisinya sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan.

Kesultanan Deli dijalankan dengan struktur pemerintahan yang terorganisir 

di mana Sultan berperan tidak hanya sebagai kepala pemerintahan tetapi juga sebagai pemimpin agama Islam dan adat Melayu. 

Dalam melaksanakan tugasnya, Sultan dibantu oleh bendahara, syahbandar, dan pejabat lainnya yang mengatur berbagai aspek pemerintahan dan perdagangan.

BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

Salah satu tradisi yang masih dijaga ketat oleh Kesultanan Deli adalah Tradisi Junjung Duli, yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri. 

Kategori :