BACA JUGA:Serangan Drone Israel di Iran, Pertukaran Senyuman dan Ketegangan Baru
Satu Rudal Patriot milik Angkatan Darat AS di Erbil, Irak, mengklaim membunuh satu rudal balistik tambahan.
Meski begitu , mayoritas rudal balistik lainnya sepertinya dirontokkan oleh sistem pertahanan udara terintegrasi multi-lapis dan canggih milik Israel: Iron Dome, Arrow 2 dan Arrow 3, dan David's Sling. Rudal-rudal Arrow-3 sendiri, menurut Koran Maariv di Israel, terhitung menjatuhkan 110 dari 130 rudal balistik.
Dari Israel pula, jet tempur siluman F-35, juga jet tempur F-15 dan F-16, mengklaim penghancuran terhadap 25 dari 30 rudal jelajah Paveh-351 yang berhasil dideteksi. Itu tidak termasuk sejumlah besar drone.
Barisan pesawat tempur Israel itu menggunakan senjata baru, baik itu rudal pencari panas jarak pendek Python-5 dan AIM-9L, maupun yang lebih tua, yakni rudal udara-ke-udara jarak menengah AIM-7 Sparrow berpenuntun radar. Mereka juga didukung pesawat Gulfstream G550 Airborne Early Warning.
BACA JUGA:Blue Sparrow, Rudal Balistik Israel Yang Serang Ke Wilayah Iran, Ironisnya Jatuh di Irak
Hasil Akhir Pertempuran
Ketika debu dan asap mereda, tak satupun drone yang sampai ke Israel. Begitu juga dari rudal jelajah tak ada mencapai targetnya. Tapi sembilan rudal balistik dilaporkan sampai ke dua pangkalan udara Israel.
Lima dari sembilan itu merusak landasan taxiway di pangkalan Nevatim, jatuh dekat pesawat kargo C-130E (yang sudah tidak terbang), dan beberapa hanggar kosong, tapi tidak sampai menghambat operasional pangkalan tersebut.
Sementara, Pangkalan Udara Ramon di Gurun Negev (yang menjadi pangkalan untuk jet tempur F-16I dan helikopter Apache AH-64D) juga tersasar 4 rudal kelihatannya menyebabkan kerusakan yang bisa diabaikan.
Satu-satunya korban serius dari serangan itu adalah seorang bocah perempuan berusia 7 tahun yang terluka cukup parah saat rumahnya terkena pecahan rudal interseptor dekat Nevatim. Sebanyak 31 orang menderita luka ringan atau panik. (*)