Begjni Pemandangan Antariksa Saat Iran Serang Israel, Pertempuran yang Terjadi di Udara

Jumat 26-04-2024,03:20 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Letak kedua negara yang terpisah lebih dari 600 mil (965 kilometer) tak menghalangi permusuhan Iran dan Israel. Konflik yang disertai kekerasan terjaga sejak era Revolusi Iran. 

Sejak itu Iran mempersenjatai dan melatih banyak faksi untuk memerangi Israel dan merancang sabotase dan serangan terorisme. Sementara Israel antara lain telah mengebom pasukan Iran di Suriah dan membunuh ilmuwan nuklirnya.

Hingga pada 1 April 2024, sebuah serangan udara Israel meledakkan konsulat di sebelah gedung kedutaan besar Iran di Suriah, menewaskan 8 perwira Korps Garda Revolusi Iran, termasuk di antaranya 2 jenderal.

Pemimpin Iran menegaskan kalau Israel telah berlaku terlalu jauh--dan bersumpah membalasnya dalam operasi serangan langsung ke negara itu. 

BACA JUGA:Semua Fokus ke Konflik Iran-Israel, Sementara Gaza Terus Diserang

Dua hari sebelum sumpah itu dipenuhi pada Sabtu dinihari 13 April 2024, Iran memperingatkan para diplomat Arab Saudi, Irak, dan Uni Emirat Arab akan ada serangan besar.

Yang akan terbang melintasi ruang udara negara mereka. Peringatan dini itu dipastikan sampai juga ke telinga AS dan Israel. 

Analisa yang ada menyatakan apa yang disampaikan Iran tersebut memberi Amerika Serikat dan sekutu Israel lainnya waktu untuk mengerahkan tambahan kekuatan untuk pertahanan udara Israel.

Beberapa jam sebelum serangan itu, Tel Aviv juga sempat melarang seluruh personel militernya meninggalkan tugas, menutup ruang udara nasional, dan melumpuhkan akses GPS untuk mencegah digunakan untuk kebutuhan bidikan rudal dan drone Iran.

BACA JUGA:Dugaan Kuat Israel Gunakan Rudal Rampage Dalam Serangan ke Iran, Ternyata Targetnya Ini

Hasilnya, Israel mengklaim mampu mematahkan 99 persen dari serangan 170 drone kamikaze, 120 rudal balistik supersonik, dan 30 rudal jelajah subsonik yang di-orkestrasi oleh Iran pada dinihari waktu setempat tersebut.

Ada juga indikasi kalau cukup banyak jumlah rudal Iran yang gagal saat peluncuran atau jatuh saat masih berada di ruang udara negaranya atau Irak atau Yordania. 

"Intelijen memperkirakan 50 persen senjata Iran gagal dalam peluncuran atau dalam penerbangan karena isu teknis," kata satu sumber di militer AS kepada THE INTERCEPT.

Pertempuran yang Terjadi 

Radar-radar jarak jauh menyediakan visibilitas yang relatif baik dari armada rudal Iran yang mengarah ke Israel. Begitu juga terhadap drone-drone yang terbang ke arah barat di langit Irak dan Yordania, atau ke arah timur di langit Arab Saudi dan Laut Merah karena berasal dari Yaman.

Kategori :