PAGARALAMPOS.COM - Badan Pangan Nasional (BAPANAS) mengonfirmasi bahwa sebanyak 145 ribu ton daging impor telah tiba di Indonesia, bersama dengan 36 ribu ekor sapi hidup.
Kepala BAPANAS, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan hal ini pada Kamis (18/4) di Kantor BAPANAS, Jakarta. Impor daging sebanyak 145 ribu ton dan sapi hidup 36 ribu ekor tersebut dilakukan sebagai langkah untuk menjaga ketersediaan pasokan daging di Indonesia.
Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya impor tersebut sebagai buffer stock untuk mengantisipasi potensi kelangkaan daging di pasaran.
BACA JUGA:7 Penemuan Romawi Kuno, Inovasi yang Berguna hingga Sekarang
"Yang 145 ribu ton juga kan kemarin sudah datang, sapi hidup juga sudah datang 36 ribu ekor," kata Arief. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, menambahkan bahwa pemerintah tidak membatasi jumlah impor daging sapi.
Hal ini dilakukan mengingat kuota impor beberapa tahun terakhir tidak sepenuhnya terealisasi. "Karena impornya hampir bebas kok. Bebas itu. Dulu sejuta kita kasih izin, cuma berapa masuk, enggak banyak," ujar Zulhas saat menggelar open house Idulfitri di kediamannya di Jakarta, Rabu (10/4).
BACA JUGA:Jejak Legiun Berdarah Afrika dalam Jejak Kekaisaran Romawi Kuno, Ternyata Begini Sejarahnya
Alasan di Balik Impor Besar-Besaran Impor daging dan sapi hidup ini dilakukan untuk beberapa alasan strategis.
Pertama, untuk menjaga stabilitas harga daging di pasaran.
Dengan impor yang cukup besar, diharapkan harga daging di tingkat konsumen tetap terjaga dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Kedua, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kelangkaan pasokan daging di dalam negeri.
BACA JUGA:Bukan Hanya Pixie. Model Rambut Ini Bikin Tamoilan Makin Cantik dan Fresh! Berani Coba?
Dengan adanya buffer stock, pemerintah dapat mengatasi potensi gangguan pasokan yang mungkin terjadi akibat faktor-faktor seperti bencana alam, wabah penyakit, atau masalah lainnya yang dapat mengganggu produksi dan distribusi daging di dalam negeri. Respon Masyarakat Kebijakan impor daging dan sapi hidup ini tentu saja mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat.
Sebagian masyarakat menganggap langkah ini positif karena dapat menjaga ketersediaan dan stabilitas harga daging di pasaran.
Namun, ada juga yang mempertanyakan kualitas dan keamanan daging impor serta kesiapan pemerintah dalam mengawasi dan memastikan kualitas daging yang masuk ke Indonesia memenuhi standar keamanan pangan.