Dua Desa Kecil di Banyuasin Temukan Cadangan Batu Bara Sebesar 79 Juta Ton, Akankah Menjadi Rival Kalimantan?

Senin 01-04-2024,21:24 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

Mayoritas penduduknya beragama Islam.

Meskipun sedikit lebih baik dalam hal fasilitas pendidikan dan keagamaan dibandingkan dengan Tebing Abang, desa ini juga menghadapi tantangan infrastruktur dan akses layanan publik yang terbatas.

Selain itu, catatan sejarah desa ini menunjukkan bahwa banyak penduduk pendatang dari Palembang pada zaman dulu, sehingga desa ini lebih dikenal dengan sebutan "Pondok".

Meskipun demikian, dengan potensi batu bara sebesar 79 juta ton, kedua desa ini memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri tambang dan meningkatkan perekonomian lokal.

BACA JUGA: Desa Mandi Angin di Lahat Kehilangan Tradisi Sholat Tarawih Selama Dua Tahun, Ada Apa?

Namun, pengembangan ini juga memerlukan strategi yang matang untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, mulai dari infrastruktur hingga masalah sosial dan lingkungan.

Apakah Banyuasin akan mampu menyaingi Kalimantan sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti, potensi besar yang dimiliki oleh dua desa kecil ini telah membuka peluang baru bagi Kabupaten Banyuasin untuk bersaing di kancah nasional maupun internasional dalam industri tambang batu bara. *

 

 

 

 

 

 

Kategori :