PAGARALAMPOS.COM - Teori konspirasi tentang ras manusia raksasa yang telah lama hilang masih banyak dipercaya orang. Desas-desus tentang raksasa tersebut baru-baru ini muncul di Amerika Selatan.
Ada pihak yang mengklaim dan menyatakan bahwa kerangka humanoid raksasa telah ditemukan. Namun, para arkeolog harus menganggap klaim liar ini tidak ilmiah.
Dalam sebuah studi baru, antropolog Nicholas Landol menyelidiki klaim bahwa para rekan sejawatnya menemukan kerangka raksasa di sebuah desa di Ekuador.
Meskipun benar ada kerangka tua yang ditemukan di sini, Landol menyimpulkan bahwa perkiraan tinggi badan individu tersebut terlalu berlebihan.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Perkereta Apian Indonesia! Inilah Sekilas Jejak Museum Kereta Api Ambarawa
BACA JUGA:Mengenal Jejak Sejarah Berdirinya Museum Kereta Api Ambarawa
Teori konspirasi tentang ras raksasa yang telah lama punah masih tetap populer. Rumor tentang raksasa baru-baru ini muncul di Amerika Selatan.
Beberapa pihak mengklaim dan mengklaim bahwa kerangka humanoid raksasa telah ditemukan.
Namun, para arkeolog harus menganggap klaim liar ini sebagai hal yang tidak ilmiah.
Dalam sebuah penelitian baru, antropolog Nicholas Landol menyelidiki klaim bahwa rekan-rekannya menemukan kerangka raksasa di sebuah desa di Ekuador.
BACA JUGA:Misteri Satrio Wirang dan Ramalan Gunung Slamet: Legenda dalam Lipatan Sejarah Kerajaan Kediri
BACA JUGA:Tak Disangka, 5 Fakta Sejarah Unik Ini Pernah Terjadi di Dunia
Meskipun benar ada kerangka tua yang ditemukan di sini, Landol menyimpulkan bahwa perkiraan tinggi badan individu tersebut terlalu berlebihan.
Kerangka yang disebut raksasa Julcuy itu digali pada awal tahun 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di provinsi Manabí, Ekuador.
Diperkirakan manusia tersebut hidup selama budaya Manteño-Huancavilca (1200 hingga 1600 M).