Mengapa Arkeolog Dunia Dilarang Ganggu Kuburan Muslim di Arab? Simak Alasannya Disini!

Kamis 23-05-2024,12:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Misalnya, Almahari melihat benda-benda lain di sekitar kuburan, benda-benda yang dapat dia peroleh informasinya. 

Dalam salah satu contohnya, ia menggambarkan bagaimana sekelompok arkeolog di Bahrain menemukan potongan tanah liat saat melakukan penggalian di sebuah situs Islam.

Tanah liat yang mereka temukan merupakan sisa-sisa turbah, sebuah perangkat yang sering digunakan dalam sembahyang. "Ini hanya digunakan oleh Muslim Syiah. 

BACA JUGA:Firaun Punya Lima Nama Berbeda, Begini Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Peradaban dari Masa Kejayaan Hingga Para Raja yang Berkuasa di Kerajaan Tarumanegara

Jadi menurut kami ini digunakan oleh orang-orang yang datang dari Irak," kata Almahari.

Selain tembikar, Almahari mengatakan bahwa prasasti makam, reruntuhan, dan literatur membantu memberikan gambaran tentang masa lalu kawasan tersebut.

"Kami bisa mendapatkan sekitar 95% informasi yang kami perlukan dari temuan ini. Tapi kami masih memerlukan kerangka untuk analisis DNA untuk mendapatkan lima persen lainnya," katanya.

Kedengarannya memang seperti kesenjangan pengetahuan yang sangat besar, namun hal ini hanya bisa diisi dengan data genetik yang tersembunyi di dalam tulang-tulang kuburan Muslim.

Para arkeolog ingin menghormati keinginan dan adat istiadat Islam, namun banyak juga yang menikmati kesempatan mengambil sampel tulang untuk lebih memahami pola migrasi manusia terkini di wilayah tersebut.

 

 

Artikel ini telah tayang dilaman inet.detik.com dengan judul: Arkeolog Dunia Arab Dilarang Ganggu Kuburan Muslim

 

Kategori :