Tarian khas Aceh antara lain tari Saman, tari Rataw Dwek, dan tari Sewdati. Tarian ini biasanya dipentaskan pada berbagai upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan.
BACA JUGA:Catatan Sejarah! Kekuatan Majapahit Tak Sanggup Tundukkan Kerajaan Kecil Padjajaran
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
Selain itu, musik tradisional Aceh juga sangat terkenal.
Bentuk musik khas Aceh adalah nyanyian, biasanya dibawakan oleh penyanyi dengan diiringi alat musik tradisional seperti rebab, serun kali, dan gendang.
Selain seni pertunjukan, Aceh juga mempunyai seni rupa yang unik. Kesenian Aceh banyak ditemukan dalam bentuk seni ukir, bordir, dan tenun.
Tekstil khas Aceh yang mirip dengan songket juga terkenal keindahannya dan sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan.
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel, Menelusuri Konflik dan Ambisi dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Menilik Sejarah Gedung The Historich Cimahi, Tempat Hiburan Tentara Belanda
Kebudayaan Aceh juga terkenal dengan adat istiadat dan adat istiadat keagamaan yang kental.
Islam telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Aceh, dan Aceh dikenal sebagai “daerah istimewa” Indonesia karena penerapan hukum syariah.
Aceh masih mempertahankan adat istiadatnya, khususnya pernikahan dan pemakaman. Masakan Aceh juga sangat terkenal.
Masakan Aceh cenderung memiliki cita rasa yang kuat dan pedas melalui penggunaan bumbu-bumbu khas Aceh seperti lengkuas, kunyit, jahe, kapulaga, kayu manis, dan beberapa bumbu lainnya.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Uang, Dari Sistem Barter hingga Era Digital
BACA JUGA:Goresan Pilu Sejarah Dunia, Warga Palestina di Gaza Masih Khusuk Sholat Tarawih di Reruntuhan Masjid
Masakan khas Aceh yang terkenal antara lain mie aceh, nasi rasa, ayam tangkapan liar, dendeng aceh, sayur prik oo, gulai ikan sumilang, juluk durien, sambal berangong (kari kambing), sietik (kari bebek), dan lain-lain.